Sejarah Berdirinya Banser Nahdlatul Ulama

Massa aksi Sorong, menuntut pemerintah membubaran Banser, sayap Nahdlatul Ulama. Eksis sebagai salah satu ormas, bagaimana sejarah Banser berdiri?
Barisan Serbaguna (Banser) Gerakan Pemuda (GP) Anshor Nahdlatul Ulama (NU). (Foto: nu.or.id)

Jakarta - Massa yang melakukan aksi menolak rasialisme Papua di lapangan Apel Kantor Wali Kota Sorong, Sorong, Papua Barat pada Rabu, 21 Agustus 2019 menuntut pemerintah dengan tujuh tuntutan, salah satunya membubarkan organisasi masyarakat (ormas) Barisan Serbaguna (Banser) sayap dari organisasi Islam terbesar Nahdlatul Ulama (NU).

Tuntutan massa itu, ternyata berbuntut ke media sosial Twitter. Sebanyak 187 ribu #BUBARKANBANSER dicuitkan warganet (netizen) hingga membuat #BUBARKANBANSER masuk 10 besar trending topic Indonesia.

Baca juga: Hari Mencekam di Sorong Papua Barat

Tuntutan untuk membubarkan Banser seperti ini bukan pertama kalinya terjadi di Indonesia. Sebab, saat terjadi peristiwa pembakaran bendera hitam bertuliskan Lailahaillallah Muhammadurrasulullah yang dibawa oleh sejumlah massa simpatisan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Banser juga sempat dituntut untuk dibubarkan, bahkan muncul petisi BuBaRKaN BANSER di Change.org.

Banser NUBarisan Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama (NU). (Foto: nu.or.id)

Cikal Bakal Banser

Usia Banser bisa dikatakan lebih tua dari usia kemerdekaan Indonesia yang baru ulang tahun ke-74. Banser lahir tiga tahun seusai Anshoru Nahdlatul Oelama (ANO) yang merupakan cikal bakal Gerakan Pemuda (GP) Ansor disahkan sebagai bagian pemuda Nahdlatul Ulama (NU) pada Muktamar NU ke-9 di Banyuwangi, 24 April 1934.

Saat ANO mulai melebarkan sayap organisasi, ANO Cabang Malang secara diam-diam mengembangkan organisasi gerakan kepanduan Barisan Ansor Nahdlatul Oelama alias Banoe yang kini disebut Banser.

Pada saat Kongres II ANO 1937 di Malang, untuk pertama kalinya Banoe memperlihatkan kemampuannya. Dengan komando dari Ketua ANO Cabang Malang Moh. Syamsul Islam dan Instruktur Umum Banoe Malang Mayor TNI Hamid Rusydi, Banoe yang berseragam lengkap menunjukkan kemampuan baris berbaris.

Salah satu keputusan penting saat Kongres II ANO di Malang adalah persetujuan untuk mendirikan Banoe di setiap cabang ANO di Indonesia. Banoe pun dimasukan dalam Anggaran Rumah Tangga ANO yang pada saat itu turut disempurnakan.

Tugas Banoe yang disepakati adalah sebagai berikut.

  • Pendidikan baris berbaris
  • Latihan Lompat dan Lari
  • Latihan angkat mengangkat
  • Latihan ikat mengikat (Pionering)
  • Fluit Tanzim (belajar kode/isyarat suara)
  • Isyarat dengan bendera (morse)
  • Perkemahan
  • Belajar menolong kecelakaan (PPPK)
  • Musabaqoh Fil Kholi (Pacuan Kuda)
  • Muromat (melempar lembing dan cakram)

Banser Kini

Seiring zaman, sayap Nahdlatul Ulama (NU) itum diatur lebih detail dalam Peraturan Organisasi. Pada pasal 23 Peraturan Organisasi disebutkan bahwa Banser merupakan organisasi yang bersifat keagamaan, kemanusiaan, sosial kemasyarakatan, dan bela negara.

Dalam pelaksaanaannya, Banser memecah tugas dalam enam satuan khusus seperti dikutip dari nu.or.id di antaranya sebagai berikut.

1. Densus 99 Asmaul Husana

Banser memiliki satuan tetap bernama Detasemen Khusus (Densus) 99 Asmaul Husna. Tugasnya mengamankan program-program keagamaan dan program-program sosial kemasyarakatan sebagai partisipasi GP Ansor kepada negara dalam menghadapi tantangan global dan upaya memerangi radikalisme agama dalam berbagai bentuk.

Mereka yang berada di bawah Densus 99 Asmaul Husna bertanggung jawab mengumpulkan, menganalisis, dan melaporkan informasi yang mengarah pada kekerasan atas nama agama kepada pimpinan. Upaya dilakukan untuk menjaga, memelihara, menjamin keamanan, dan kenyamanan setiap warga negara dalam menjalankan agama dan kepercayaannya.

2. Bagana

Barisan Ansor Serbaguna Tanggap Bencana (Bagana) adalah satuan tugas yang melaksanakan program-program sosial kemasyarakatan GP Ansor yang memiliki kualifikasi khusus di bidang penanggulangan bencana. Fungsi dan tanggung jawabnya adalah pencegahan bencana, tanggap darurat dan rehabilitasi.

3. Balakar

Satuan Khusus Barisan Ansor Serbaguna Penanggulangan Kebakaran (Balakar) bertanggung jawab dalam penanggulangan kebakaran, tanggap darurat, dan rehabilitasi serta pembinaan personel.

4. Balantas

Satuan Khusus Banser Lalu Lintas (Balantas) bertugas dalam menangani peristiwa lalu lintas, dan transportasi jalan, serta pengurangan risiko kecelakaan. Balantas berkeinginan mewujudkan kelancaran dan ketertiban berlalu lintas.

5. Basada

Barisan Ansor Serbaguna Husada (Basada) mengemban tugas bantuan kemanusiaan di bidang kedokteran, kesehatan, dan norma hidup sehat bagi masyarakat khususnya di lingkungan Nahdlatul Ulama, GP Ansor dan masyarakat.

5. Banser Protokoler

Barisan Ansor Serbaguna Protokoler (Banser Protokoler) adalah satuan khusus yang memiliki kecakapan dalam manajemen acara kenegaraan, organisasi atau acara resmi di lingkungan Nahdlatul Ulama, GP Ansor, dan Banser.

Mereka yang di bawah Banser Protikoler bertanggung jawab mengatur, menata, dan mengelola acara kenegaraan, organisasi atau acara resmi sesuai dengan perencanaan kegiatan.

6. Baritim

Barisan Ansor Serbaguna Maritim (Baritim) berfungsi dan bertugas dalam bidang pengamanan, pemeliharaan, pelestarian, dan konservasi wilayah Maritim Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Corp Provost Banser (CPB)

Selain enam satuan khusus, Banser memiliki Corp Provost Banser (CPB). Namun, tugasnya bukan bersinggungan dengan dunia luar melainkan dengan internal organisasi.

CPB akan menegakkan marwah, etika, dan disiplin organisasi di internal kesatuan Banser dalam rangka menertibkan dan mendisiplinkan jajaran Banser, demi terciptanya pasukan Banser yang semakin baik, taat aturan, dan profesional. []

Berita terkait
Tuntutan Pembubaran Banser Bukti Nyata Ada HTI di Papua
HTI dan gerombolan radikal menyusupkan kaki di mana-mana. Kini mereka bermain dalam isu Papua agar Indonesia tercabik. Tulisan opini Eko Kuntadhi.
Zulhas: Pemerintah Harus Bisa Rebut Hati Rakyat Papua
Ketua MPR Zulkifli Hasan atau Zulhas meminta pemerintah memperlakukan khusus rakyat Papua, tak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur.
Papua, Anak Emas yang Ngambek
Papua mendadak panas dingin. Mulanya adalah gesekan masyarakat dengan mahasiswa asal Papua di berbagai kota. Tulisan opini Eko Kuntadhi.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.