Sejarah Ajang Olahraga Asia untuk Difabel

Sejarah ajang olahraga Asia untuk difabel. Bagaimana riwayatnya?
Pertama kali dikenal dengan nama Stoke Mandeville Games, yang berlangsung setiap tahun. Foto ini menunjukkan pertandingan basket dengan kursi roda antara Amerika Serikat dan Belanda di Rumah Sakit Stoke Mandeville pada tanggal 30 Juli 1955. (Foto: mobgenic.com)

Jakarta, (Tagar 9/9/2018) – Gegap gempita perhelatan Asian Games telah berlalu, namun tugas Indonesia belum berakhir.

Indonesia harus mempersiapkan diri menjadi tuan rumah untuk ajang olahraga se-Asian lainnya, yaitu Asian Para Games yang diselenggarakan di Jakarta pada 6-13 Oktober mendatang.

Olahraga yang diperuntukkan bagi atlet-atlet difabel Asia Tenggara ini digelar lebih cepat dibanding Asian Games, yakni dua tahun sekali.

Tapi apakah Anda tahu? Ternyata olahraga untuk penyandang difabel sudah ada lebih dari 100 tahun lalu. Salah satu contohnya adalah klub olahraga bagi penyandang tunarungu, didirikan di Berlin pada tahun 1888.

International Stoke Mandeville GamesPada tahun 1960, International Stoke Mandeville Games diselenggarakan untuk pertama kalinya di Roma, Italia negara yang sama pada saat Olimpiade berlangsung. Peristiwa ini dianggap sebagai Paralympic yang pertama. (Foto: mobgenic.com)

Seperti yang telah dibahas dalam paralympic.org dan tampang.com, ajang yang bertujuan mengubah sudut pandang masyarakat mengenai para difable mulai populer setelah Perang Dunia II.

Alasannya, karena usai Perang Dunia II klub-klub difabel banyak menampung veteran dan warga sipil yang kehilangan anggota tubuh atau kemampuan panca inderanya yang diakibatkan oleh peperangan.

Kemudian, tahun 1944 atas permintaan pemerintah Inggris, Dr Ludwig Guttman membuat sebuah pusat cedera tulang belakang di Rumah Sakit Stoke Mendeville bahwa olahraga merupakan agenda rutin yang dilakukan di rumah sakit itu sebagai rehabilitasi untuk para penderita cedera tulang belakang.

Seiring berjalannya waktu, olahraga rehabilitas tersebut berkembang dan mulai menjadi sebuah pertandingan. Tahun 1948, Stoke Mandevile Games menjadi kompetisi olahraga pertama untuk penyandang disabilitas, digelar tahun 1948 di London, masuk ke dalam bagian Olimpiade London.

Pada kompetisi tersebut, Guttman mempersiapkan 16 mantan veteran untuk ikut berkompetisi dalam cabang olahraga panahan. Setelah itu, tiga tahun kemudian, para mantan veteran asal Belanda memutuskan untuk ikut bergabung dalam kompetisi tersebut.

Oleh sebab itu, International Stoke Mandavile Games yang sudah memiliki cakupan cukup luas mulai didirikan. Kompetisi inilah yang menjadi awal dari Paralympic Games.

Nama Paralympic diambil dari dua kata dalam bahasa Yunani yaitu “para” yang artinya di samping dan “Olympic” yang artinya olimpiade.

Gabungan kedua kata tersebut diambil untuk menggambarkan Paralympic sebagai kompetisi yang digelar secara paralel dengan Olimpiade. Diharapkan keduanya sama-sama eksis dan dapat saling melengkapi.

Di Roma, Italia menjadi tuan rumah pertama digelarnya Paralympic Games pada tahun 1960.
Pada saat itu, Paralympic Games diikuti 400 atlet dari 23 negara. Akhirnya Paralympic Games diadakan setiap empat tahun sekali.

Paralympic musim dingin pertama diadakan di Swedia tahun 1976, dan ajang itu pun disepakati untuk digelar setiap empat tahun sekali.

Semenjak Paralympic Games musim panas di Korea pada tahun 1988 dan Paralympic musim dingin di Prancis pada 1992. Akhirnya disepakati, Paralympic Games digelar di kota dan venue yang sama dengan Olimpiade atas dasar kesepakatan International Paralympic Commite (IPC) dan International Olympic Committee (IOC). []

Berita terkait
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.