Bandung - Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Legok Nangka akan segera beroperasi untuk pengelolaan sampah dari wilayah Bandung Raya, Jawa Barat. Hal itu dikatakan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat (Jabar), Setiawan Wangsaatmaja, ketika meninjau lokasi di Legok Nangka, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung. Kelihatannya sudah matang lahannya. Artinya, sudah siap untuk dioperasikan," kata Setiawan.
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti sendiri berakhir beroperasi pada tahun 2025. Maka itu, TPPAS Regional Legok Nangka diharapkan dapat beroperasi pada 2023. TPPAS Regional Legok Nangka merupakan salah satu proyek tempat pengelolaan sampah yang bisa mengubah sampah menjadi energi listrik atau Pengolah Sampah Energi Listrik (PSEL).
Pemanfaatan teknologi di TPPAS Regional Legok Nangka yang lebih modern diharapkan dapat membuat pengelolaan dan pemrosesan sampah aman dan tidak merusak lingkungan. TPPAS Regional Legok Nangka dibangun dengan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). "Oleh karena itu, saya berharap semua elemen untuk bisa melakukan operasional Legok Nangka sesegera mungkin, dan saya ingin mendorong itu semua," ujar Setiawan ketika mengunjungi Legok Nangka, 15 Juli 2020.
TPPAS Regional Legok Nangka berada dua administrasi daerah, yakni Kab. Bandung dan Garus dengan luas 78,1 hektare. Kapasitas TPPAS Regional Legok Nangka yakni 1.853-2.131 ton/hari. TPPAS Regional Legok Nangka akan menampung dan memroses sampah yang dikirim dari enam daerah, yakni Kota Bandung sekira 1.200-1.303 ton/hari, Kota Cimahi 150-250 ton/hari, Kabupaten Bandung 300-345 ton/hari, Kabupaten Bandung Barat 78-86 ton/hari, Kabupaten Sumedang 28-32 ton/hari, dan Kabupaten Garut 100-115 ton/hari (Jo/jabarprov.go.id). []