SD Sukasono 3 Garut Sekolah Percontohan Standar AKB

Wakil Bupati Garut, dr Helmi Budiman, tinjau SD Sukasono 3, Desa Sukasono, Kecamatan Sukawening, untuk persiapan sekolah hadapi AKB
Wakil Bupati Garut, dr Helmi Budiman, meninjau ketersediaan air di Sekolah Dasar (SD) Sukasono 3, Desa Sukasono, Kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut (Foto: Humas Pemkab Garut/ jabarprov.go.id).

Garut - Wakil Bupati Garut, dr Helmi Budiman, meninjau Sekolah Dasar (SD) Sukasono 3, Desa Sukasono, Kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut, untuk persiapan sekolah menghadapi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Wabup didampingi Kepala Dinas Pendidikan, Totong, dan Kepala Dinas PUPR, Luna Avriantini, meninjau langsung pengeboran air untuk persiapan sekolah dalam menyambut AKB, 17 Juli 2020.

“Jadi kita ‘kan harus mempersiapkan manakala nanti Pak Menteri Pendidikan atau Pak Gubernur menetapkan kapan mulai sekolah tatap muka. Kalau sekolah tetap tidak berhenti, ya tatap muka yang kemungkinan bulan Januari 2021 atau Desember 2020. Oleh karena itu kita mempersiapkan dari sekarang, agar sarana prasarana new normal dalam rangka belajar dengan protokol kesehatan,” ujar Kang Helmi, sapaan akrab wabup.

Kang Helmi mengingatkan agar anak didik dibiasakan mencuci tangan pakai sabun dan tentu harus pakai air, karena dirinya menemukan beberapa sekolah yang tidak memiliki air yang cukup. “Ya kadang-kadang ngambil dari tetangga, sekarang kita upayakan agar mempunyai sumber yang tetap. Tadi di SD Sukasono 3 dilakukan pengeboran 60 meter keluar air, itu yang pertama adalah bagaimana sekolah mempunyai kecukupan air dalam new normal,” kata Kang Helmi.

Menurut Kang Helmi, langkah ini adalah kesempatan untuk membangun sekolah dengan kecukupan air, selain keperluan lain untuk buang air besar, dan buang air kecil atau apapun yang diperlukan selama pembelajaran.

Selain itu, pihaknya memastikan sekolah tersebut memiliki kesiapan, baik kebiasaan memakai masker maupun thermo gun (pengukur suhu tubuh) dan persiapan bagaimana agar selama Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolahnya tetap menerapkan protokol kesehatan sekolah, seperti halnya physical distancing. Pihaknya kini terus mengecek ke lapangan jangan sampai ada sekolah yang tidak memiliki sumber air. “Termen pertama kita siapkan 100 titik pengeboran, SMP 50 titik dan SD 50 titik,” ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Totong, menambahkan, ada 673 sekolah yang mengajukan untuk dibangun sumber air. "Sudah ada 673 pengajuan yang sudah masuk diantaranya SD dan SMP yang menjadi usulan untuk di bangun melalui Dinas PUPR," katanya.

Dinas Pendidikan Kabupaten Garut mendorong sekolah-sekolah agar menjadikan lingkungan yang aman serta sehat lewat kegiatan belajar dengan membangun Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) melalui kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) sebagai langkah nyata pencegahan penularan Covid-19, khususnya nanti saat kegiatan belajar kembali aktif.

Kepala Dinas PUPR, Luna Avriantini, mendukung upaya sekolah dalam menghadapi AKB. Dinas PUPR telah menerima usulan dari Dinas Pendidikan sebanyak 673 sekolah untuk penyediaan air bersih. Pihaknya akan menyiapkan pengadaan layanan air bersih, tempat cuci tangan, minimal tiap ruangan 1, MCK Khusus guru, murid Iaki-laki dan wanita secara terpisah, serta WC septic tank. "Sekolah percontohan SD di era persiapan new normal ini akan jadi patokan untuk SD yang lain sebagai persiapan sekolah di era tatap muka nanti," ujar Luna (Humas Pemkab Garut/jabarprov.go.id). []

Berita terkait
Perkembangan Kasus Positif Covid-19 Kabupaten Garut
Perkembangan kasus Covid-19 di wilayah Kabupaten Garut terus dipantau tim Gugus Tugas sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19
Wabup Garut Sebut Dua Hal Atasi Pandemi Covid-19
Wabup Garut, dr Helmi Budiman, sebut ada dua hal penting yang harus jadi perhatian semua pihak bila ingin berhasil mengatasi pandemi Covid-19