Jakarta - Musisi Kaka Slank menilai disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19 sebagai bentuk rasa sayang terhadap alam.
Menurutnya, pandemi memberikan kesempatan alam untuk rehat sejenak. Ketika alam sudah mempercantik dirinya kembali, wisatawan harus menerapkan protokol kesehatan dan mengetahui how to travel sebagai bagian dari menghargai dan merawat alam Indonesia.
"Sebetulnya kedisiplinan kita [menerapkan protokol kesehatan] adalah bentuk rasa sayang kita terhadap orang lain dan juga terhadap alam," kata Kaka Slank dalam diskusi virtual bertajuk 'Bincang-bincang Revitalisasi Bumi: Sinergi dan Kolaborasi Menjaga Bumi' lewat keterangannya yang diterima Tagar, Minggu 20 September 2020.
Marilah kita cerdas dalam berwisata.
Kaka Slank mengimbau kepada para traveler dan wisatawan untuk tetap memegang erat protokol kesehatan ketika keran wisata telah dibuka. "Untuk itu, marilah kita cerdas dalam berwisata dan selalu memperhatikan protokol kesehatan," ujar Kaka Slank.
Baca juga:
- Teman Masa Kecil Gelar Pameran Foto 'Liburan' David Bowie
- Spice Girls Bakal Konser Ultah ke-25 Tanpa Victoria Beckham
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf Rizki Handayani menambahkan, momen wisatawan yang tak datang karena pandemi merupakan waktu yang tepat untuk membersihkan alam Indonesia.
“Karena yang bisa mencegah penyebaran Covid-19 ini di antaranya dengan menjaga kebersihan. Masalah kebersihan ini bukan hanya melibatkan diri sendiri, tetapi juga kebersihan lingkungan yang ada di sekitar kita," kata Rizki.
Musisi legendaris Iwan fals bersama band rock Slank bakal ikut meramaikan gelaran musik bertajuk Mega Konser Akhir Kisah Cinta si Doel. (Foto: SLank.com)
Rizki menuturkan, pola wisatawan telah berubah dari mass tourism ke quality tourism. Efeknya wisatawan mencari destinasi wisata yang mengedepankan hygiene sekaligus memberikan rasa aman dan nyaman ketika berlibur.
Sebab itu, kata Rizki, pemerintah hadir untuk mewujudkan aspek kebersihan, kesehatan, dan kelestarian lingkungan guna membangun pariwisata berkelanjutan.
Rizki berharap melalui revitalisasi bumi ini dapat meningkatkan citra pariwisata Indonesia, khususnya kepada wisatawan mancanegara, bahwa Indonesia sedang bersiap untuk menerima wisatawan kembali.
Sedangkan Analis Kebijakan Kemenparekraf Noviendi Makalam mengatakan, salah satu yang harus tetap dipertahankan di masa pandemi dan setelahnya adalah penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE. Hal ini dapat memicu destinasi wisata berkembang dengan baik dan berkelanjutan.
"Pandemi ini memberikan pelajaran yang berharga bahwa kita sebagai manusia harus menjaga dan merawat bumi ini dengan sebaik-baiknya," ujar Noviendi.
