Pesisir Selatan - Para perantau dari Kabupaten Pesisir Selasa (Pessel), Sumatera Barat yang menjadi korban kerusuhan di Wamena dipulangkan. Dari sembilan korban, hanya satu yang dimakamkan di Wamena.
Bupati Pessel Hendrajoni menuturkan satu korban telah dimakamkan di Wamena pada Rabu 25 September 2019. Menurut bupati, kondisinya tidak memungkinkan dibawa pulang sehingga harus segera dimakamkan.
Korban yang dimakamkan di Wamena atas nama Ari Nurdin, 28 tahun. Dia merupakan salah seorang perantau Pessel yang berasal dari Kecamatan IV Nagari Bayang Utara
"Jadi, memang sebaiknya dimakamkan di sana," kata bupati saat pelepasan jenazah korban kerusuhan Wamena di Kantor Camat Batang Kapas, Jumat 27 September 2019.
Selain kondisi yang tidak memungkinkan, lanjut bupati, pemakaman korban di Wamena telah mendapat izin dari pihak keluarga yang ada di kampung halamannya.
Dengan demikian, total jenazah yang ikut diterbangkan saat ini berjumlah delapan orang di antaranya Novriani, 40, dan Ibnu Rizal, 8. Ibu dan anak, warga Taluk Limpaso, Kecamatan Batang Kapas.
Sedangkan lainnya adalah, Nurdin Yakub, 28, warga Langgai, Kecamatan Sutera. Selanjutnya, Syafrianto K, 36, Hendra Eka Putra, 22, Jafri Antoni, 24, Riski, 3,5 dan Putri, 30, warga Kampung Cupak, Lengayang.
Terpisah, Camat IV Nagari Bayang Utara, Ronald Bernando membenarkan, jika salah seorang warganya tersebut dimakamkan di Bumi Cendrawasih itu.
Menurutnya, pria kelahiran 6 Maret 1991 yang berprofesi sebagai mekanik pada salah satu bengkel las di Wamena itu tewas setelah tempatnya bekerja dibakar massa.
"Tepatnya, Ari berasal dari Kampung Asam Kumbang, Nagari Pulut-Pulut, Bayang Utara," ujar Ronald.
Hingga Kamis 26 September, pukul 22.39 WIB telah tiba enam jenazah. Sedangkan dua lainnya masih dalam perjalanan. Sesuai jadwal, delapan jenazah itu bakal tiba, Jumat ini. []
Baca juga:
- Nama 11 Perantau Passel Menjadi Korban Kerusuhan Wamena
- Nama Lima Warga Pessel Korban Kerusuhan Wamena
- Beny Wenda Disebut Otak Ricuh Wamena, Tindakan Polisi?