Jakarta - Menparekraf, Sandiaga Uno, siap gelontorkan Rp3,7 triliun untuk pemulihan pariwisata di tanah air di masa pandemi. Namun, anggaran yang akan digulirkan ke daerah diharapkan tidak menjadi duri dalam daging. Oleh sebab itu, harus ada pemerataan dan perimbangan dana pemulihan destinasi yang sesuai porsi dan kondisi destinasi wisata di daerah masing-masing.
Yang jelas 40 persen lebih dari total anggaran pemulihan pariwisata nasional tahun ini. Kita harapkan dana hibah ini bisa secepatnya tereksekusi. Dan ingat jaga protokol kesehatan.
Selain Lombok Tengah dengan kawasan KEK Mandalika, Sandiaga juga menyinggung destinasi di Lombok Timur untuk penataan kawasan wisata halal Sembalun dan desa wisatanya.
"Lombok Timur perlu mendapat perhatian khusus untuk penataan destinasinya," tutur Sandiaga berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Tagar, Jumat, 7 Mei 2021.
Tempat wisata di Lombok. (Foto:Tagar/Kemenparekraf)
Dari dana hibah yang disiapkan pemerintah untuk pemulihan pariwisata, memang ada jatah untuk NTB.
"Ini kita harapkan segera terealisasi dan saya harap semua pihak bisa menjaga amanah ini," ungkap Sandiaga.
Sandiaga juga menjelaskan, bahwa tahun lalu dana hibah yang diperoleh NTB mencapai 40 persen dari total dana hibah untuk pariwisata nasional. Sedangkan tahun ini jumlah tersebut akan ditingkatkan.
"Yang jelas 40 persen lebih dari total anggaran pemulihan pariwisata nasional tahun ini. Kita harapkan dana hibah ini bisa secepatnya tereksekusi. Dan ingat jaga protokol kesehatan," tegasnya.
Tempat wisata di Lombok. (Foto:Tagar/Kemenparekraf)
Pemerhati pariwisata nasional, Taufan Rahmadi, mengamini harapan Sandiaga Uno tentang dana hibah dimaksud. Ia juga mengingatkan setelah dana hibah ini turun ke daerah, jangan sampai pembagian 'kue' dana hibah kemenparekraf itu tidak merata.
"Tentu ini menjadi harapan semua insan pelaku pariwisata di NTB, sekali lagi di NTB," tandas TR sapaan akrabnya.
Lombok Timur misalnya, lanjut TR. Jangan sampai teman pelaku industri pariwisata di Lombok Timur hanya jadi penonton. Ada kabupaten lain juga seperti di Sumbawa yang punya destinasi menarik perlu di tata di beberapa sudut.
TR merinci, ada destinasi prioritas kawasan Mandalika yang sedang di make over karena ada perhelatan motoGP Mandalika. Di kawasan tiga gili, Gili Trawangan disiapkan menjadi bubble island pertama yang di interkoneksikan dengan obyek wisata Sanur-Bali jadi satu paket tour.
Pengamat dan Praktisi Pariwisata sekaligus Founder Temannya Wisatawan Taufan Rahmadi. (Foto:Tagar/TR)Di kawasan lingkar Rinjani ada obyek wisata Sembalun dengan predikat Halal Destinationnya, butuh perawatan infrastruktur dan fasilitas publik yang representatif. Di Pulau Sumbawa potensi Pulau Moyo dengan eksotismenya disiapkan menjadi bubble island kedua NTB.
Kehadiran dana konsentrasi pariwisata pusat ini harus bisa dimanfaatkan secara adil. Dan kepala daerah serta kepala dinas pariwisata sebagai leading sektor pembangunannya harus bisa bersikap adil.
- Baca juga : Harapan Atas Kunjungan Kerja Menparekraf Sandiaga Uno ke Lombok 6-7 Mei 2021
- Baca juga : Sandiaga Uno: Skema Bebas Ongkir adalah Kompensasi Larangan Mudik Lebaran
Pembagian dan perimbangan dana hibah ini nantinya bisa menjadi motivasi dan kalangan pelaku tetap optimis menatap pariwisata di tengah pandemi ini.
NTB, secara geografis terdiri dari dua pulau besar (Lombok dan Sumbawa). Di dua pulau ini terpapar puluran destinasi wisata potensial yang bisa saja menjadi destinasi wisata prioritas. Masing-masing destinasi memiliki kekurangan dan keunggulan masing-masing.
"Kekurangan-kekurangan itulah yang seharusnya ditata, promosi dan peningkatan sumber daya manusianya," pungkas TR.[]
