Jakarta - Mantan calon wakil presiden Sandiaga Uno mengatakan jika Gerindra bergabung dengan koalisi pemerintahan
Joko Widodo-Ma'ruf Amin, maka yang paling cocok menjadi menteri adalah Ketua Umum Prabowo Subianto dan Wakil Ketua Umum Edhy Prabowo. "Kader terbaik pertama ya, Pak Prabowo. Dia penggagas. Saya rasa yang paling pantas Pak Prabowo. Dan ada kader lain yang lebih senior, Edhy Prabowo," kata Sandi di kediamannya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, 17 Oktober 2019.
Sandiaga mengaku dirinya tak layak untuk masuk dalam jajaran menteri Jokowi. Menurutnya ia belum lama menjadi kader Gerindra dan baru bergabung kembali setelah keluar saat Pilpres. Ia mengaku tak pernah ditawari untuk posisi menteri.
Namun Sandiaga berjanji akan loyal terhadap keputusan politik Prabowo. "Enggak ditawari. Saya justru enggak pernah ada pembicaraan mendetail seperti itu sama Pak Prabowo, saya sampaikan bahwa keputusan apapun yang bapak akan ambil, saya akan mendukung," kata Sandi.
Sebelumnya diberitakan, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengharapkan Prabowo Subianto bisa
bersama di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal itu dilontarkan Ahmad Muzani dalam sebuah pantun di sela-sela Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Gerindra pada Rabu, 16 Oktober 2019 di kediaman Prabowo, Bukit Hambalang, Kabupaten Bogor, 16 Oktober 2019. Pantunnya adalah: Kain tapis dilipat empat, disimpan rapi dalam peti. Kita semua berpendapat, pada akhirnya Pak Prabowo bersama Jokowi.
Menurut Muzani, arah Partai Gerindra untuk tetap oposisi atau masuk dalam koalisi Jokowi-Ma'ruf , sepenuhnya berada di tangan Prabowo. Karena semua keputusan bergantung pada pimpinan pembina partai. Momentum Rapimnas kali ini, kata dia, sekaligus dimanfaatkan Prabowo untuk mendengarkan pendapat pimpinan pusat atau daerah mengenai arah Partai Gerindra.
Sementara, Juru Bicara Prabowo Subianto Dahnil Simanjuntak menyebutkan Prabowo telah menyodorkan konsepsi besar ke Jokowi. "Pak Prabowo sudah menyerahkan konsepsi terkait dorongan besar. Konsepsi itu sudah disampaikan sebulan lalu, ke Pak Jokowi," ujar Dahnil.
Menurut dia, konsepsi itu merupakan tiga poin yang disebut sebagai dorongan besar bagi Jokowi dan pemerintah, yaitu mengenai pembangunan ekonomi Indonesia dengan semangat ketahanan pangan, energi, pertahanan dan keamanan yang kuat.