Sandiaga Optimis OK OCE Berjalan dalam Level Nasional

OK OCE yang diangkat Sandiaga saat Pilkada DKI kembali bergulir di Pilpres 2019.
Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno mengadiri kampanye terbuka di Stadion Semeru, Lumajang, Jawa Timur, Kamis (4/4/2019). (Foto: Antara/Seno)

Jakarta, (Tagar 10/4/2019) - Semenjak mengikuti Pilkada Gubernur DKI Jakarta 2017, Sandiaga Uno telah menggaungkan program kerja One Kecamatan One Center of Enterpreneurship (OK OCE). Dalam benak Sandiaga, gagasan ini harus segera dikembangkan demi membuka lapangan kerja seluas-luasnya bagi masyarakat, khususnya pada usaha mikro kecil dan menengah kecil (UMKM) di Indonesia.

Di luar prediksi pengamat politik serta lembaga survei, pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno justru berhasil merebut kursi DKI milik duet Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, dengan selisih perolehan suara yang terbilang jauh, yakni 15,92 persen.

Namun, belum genap 1 tahun menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI, rasa 'haus' Sandiaga untuk sesegera mungkin mengangkat OK OCE ke level nasional pun muncul. Tertanggal 27 Agustus 2018, suami Nur Asia memilih mundur dari jabatan awalnya, bermanuver pada detik-detik akhir bidik jabatan sebagai calon wakil presiden Indonesia, mendampingi atasannya, Prabowo Subianto.

Alhasil, OK OCE yang kadung akrab di telinga warga Jakarta, sebagai seminar kewirausahaan sekaligus mendapat suntikan modal belum mampu dijawab secara menawan oleh gubernur yang tersendiri, Anies Baswedan. Saat ditanyai oleh warga Kepulauan Seribu pada 22 Maret 2019, terkait pencairan dana OK OCE, Anies lantang menyebut bahwa dalam program tersebut tidak ada mekanisme pencairan dana.

Kemudian wartawan menanyakan ke Gubernur Anies terkait kejadian tersebut. Anies kembali menegaskan, bahwa OK OCE tidak mendanai usaha anggotanya.

"Memang OK OCE tidak ada dana. Justru warga bilang terima kasih. Terima kasih sudah dilatih dengan program OK OCE. Kemudian dengan pelatihan itu, dia sekarang bisa memproduksi katering dengan baik," ucap Anies kepada wartawan.

Anies pun mengakui, UMKM memiliki tantangan dalam aspek permodalan. Namun OK OCE tidak menangani masalah tersebut. "Dan ekonomi mikro selalu yang menjadi tantangan adalah permodalan. Dan program itu (OK OCE) kan bukan pencairan modal," kata Anies.

Seperti diberitakan Tagar News sebelumnya, Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menilai program OK OCE yang dicanangkan oleh Anies-Sandi adalah program yang gagal. Itu karena hingga sampai saat ini, program tersebut belum mampu menciptakan wirausahawan baru.

"OK OCE ini program gagal, tidak sebanding dengan alokasi anggaran yang kita keluarkan untuk menciptakan wirausahawan baru di Jakarta. Memang hingga sampai hari ini juga belum tercipta wirausahawan baru," kata Gembong Warsono saat dihubungi Tagar News, pada 17 Oktober 2018.

Baca juga: Nama Sandiaga Uno dalam Panama Papers

Sandiaga UnoCalon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno (kanan) menyapa pendukungnya saat kampanye nasional Sandiaga Menyapa Bekasi, di kawasan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (2/4/2019). (Foto: Tagar/Risky Andrianto).

"Kalau jalan harusnya jalan (OK OCE), tetapi tidak akan mencapai target karena OK OCE itu sudah kehilangan rohnya. Rohnya OK OCE ini kan ada di Sandi. Tapi ketika Sandi pergi kan rohnya sudah hilang. Jadi kehilangan roh. Target itu kan lima tahun, 200 ribu (wirausahawan baru) yang dicanangkan Anies lewat OK OCE bagaimana. Tapi kalau melihat pondasi awalnya seperti ini saya pesimis," ungkapnya.

Belakangan, cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno ngotot membawa OK OCE yang dulu pernah digagasnya saat menjadi wagub DKI, untuk dinaikkan ke level nasional bila nantinya ia terpilih sebagai wakil presiden Indonesia periode 2019-2024. Hal tersebut ia tegaskan saat membacakan visi misi dalam debat cawapres yang berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3).

"Di bidang ketenagakerjaan, saya ini pengangguran dulu. Saya yakin bahwa masa depan anak muda kita bisa kita berikan lapangan kerja kalau kita fokus pada dua program utama kita yaitu OK OCE yang akan kami angkat ke level nasional," jelas Sandiaga.

Ia meyakini program OK OCE yang pernah digagasnya dulu akan menghasilkan para pengusaha baru yang akan menopang perekonomian Indonesia. "Kami akan berikan peluang membuka 2 juta wirausaha baru," sambungnya.

Pada lain kesempatan, Sandiaga mengemukakan bahwa program apa pun yang diadakan OK OCE selalu ditanggapi beragam oleh masyarakat. Namun, ia membantah bahwa OK OCE selama ini hanya parkir ditempat.

"Intinya OK OCE jalan. Banyak yang mempersepsikan OK OCE itu terhadap satu varian, OK OCE itu OK OCE Mart, itu masih berjalan. Ada delapan lokasi, ada satu lokasinya yang pindah. Kenapa? Karena satu lokasi itu tidak terlalu ramai dan akhirnya mereka harus bayar sewa dan mereka harus memindahkan, karena bentuknya kontainer," ucap Sandiaga.

Pria yang hobi bermain basket itu kemudian menyampaikan data program OK OCE yang berjalan dan dilaporkan, sebanyak 60.000 orang telah mendaftar program OK OCE, lebih dari 15.000 izin usaha mikro kecil (UMK) diterbitkan dari program OK OCE, dan 26.000 lapangan kerja baru dihasilkan.

Menurut Sandiaga, persepsi OK OCE belum berhasil itu yang perlu diluruskan. "Kita lagi dorong bagaimana success story itu lebih dikemukakan. Ada yang jual kolang-kaling yang awalnya cuma Rp 2 juta-3 juta per bulan, (setelah) ikut OK OCE sekarang sudah Rp 20 juta- Rp 30 juta per bulan," kata dia.

Saat melangsungkan kampanye di Bima, Nusa Tenggara Barat, pria berkacama itu menjanjikan kemudahan bekerja kepada pemuda di daerah setempat yang hendak ia realisasikan melalui program andalannya, tentu saja OK OCE.

"Kesempatan kerja lebih mudah untuk anak-anak muda dengan program OK OCE dan program-program siap kerja yang memastikan bahwa masyarakat diikutsertakan dalam program pemerintah," kata Sandiaga di Bima, NTB, dalam keterangan tertulis Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Rabu (13/3).

Sandiaga mengatakan visi dan misi yang diusung dirinya dengan Prabowo Subianto adalah menciptakan lapangan kerja yang seluas-luasnya. Maka itu, dia berjanji memberi peluang kerja kepada petani garam dan menghadirkan kestabilan harga pangan untuk emak-emak.

Kemudian, saat menjalankan agenda kampanye di Sragen, Jawa Tengah, Sandiaga Uno menyatakan, mayoritas warga yang ditemuinya memiliki keinginan yang sederhana, yakni memiliki pekerjaan layak dan harga terjangkau. Oleh sebab itu, perjalanan Sandiaga dalam berwirausaha kemudian direalisasikan menjadi gerakan OK OCE seperti ada di ibu kota.

Dalam skala nasional, OK OCE menjadi one kabupaten one center entrepreneurship. "Mereka hanya ingin diberi kesempatan. Saya akan pimpin. Kita mulai dari Sragen. Kita jadikan program OK OCE menasional dari Sragen. Untuk memberi kesempatan membuka usaha dan mengakses permodalan," imbuhnya.

Sandiaga menyebut, dua tahun lalu sejak mengawali OK OCE di Jakarta sampai sekarang, sudah terdapat 90 ribu pegiat OK OCE. Mereka hijrah dari para pencari kerja menjadi pencipta kerja.

"Melalui OK OCE kami pastikan teman-teman menjadi entreprenuer. Dua juta tenaga kerja baru dalam lima ke depan," ujarnya.

Berdasarkan data di situs resmi htpps://okoce.me jumlah pendaftar OK OCE via situs tersebut adalah 66 ribu orang lebih yang berasal dari 34 provinsi, 500 lebih kabupaten dan kota, 1300 kecamatan dan 1300 kelurahan atau desa.

Baca juga: 

Berita terkait
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu