Jakarta, (Tagar 25/1/2018) – Sandiaga Uno mengatakan, menilai 100 hari kebijakan Anies-Sandiaga memimpin Jakarta itu terlalu dini untuk melakukan penilaian baik plus poin maupun negatif poin dan menyerahkannya kepada masyarakat untuk menilai dengan sendirinya.
Sandiaga juga meminta DPRD mengkritik kebijakan pasangan Anies-Sandiaga berdasarkan pada data yang selanjutnya dapat diolah di Jakarta Smart City.
"Jadi terima kasih sekali teman-teman DPRD memberikan masukan kepada kita. Alangkah baiknya kalau berbasis data dan data itu akan diolah di Jakarta Smart City," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (24/1).
"Di setiap kebijakan itu selalu ada berbasis data kalau semrawut, itu semrawutnya di mana dan kalau apakah itu anekdot atau apakah itu didukung dengan data yang bisa kita masukkan di Jakarta Smart City," kata Wagub lagi.
Salah satunya, lanjut Sandiaga, termasuk kebijakan ingin mengembalikan trotoar ke pejalan kaki untuk memuliakan pejalan kaki.
"Kita fokusnya di lapangan pekerjaan, kita tidak ingin sekarang tercerabut warga DKI menyatakan susah mencari lapangan kerja itu fokus kita," kata Sandiaga.
Fokus Anies-Sandiaga berikutnya, kata dia, adalah masalah pendidikan dan pendidikan yang tuntas dan berkualitas yang akan difokuskan ke depan.
"Fokus kita juga seperti tadi ke Food Station memastikan harga bahan pokok terjangkau dan hari ini Alhamdulillah kami bisa mencanangkan harga beras khususnya di DKI akan turun 1,5 bulan ke depan akan ada panen dan kita pastikan distribusi lancar dan juga pasokan cukup," kata Sandiaga. (ant/yps)