Jakarta - Raksasa teknologi asal Korea Selatan, Samsung berencana mengembangkan jaringan 6G di masa depan. Komersialisasi konektivitas 6G ini diperkirakan baru bisa dilakukan pada awal 2028, sedangkan komersialisasi massal dapat dilakukan pada 2030.
Dilansir dari laman GSM Arena, Rabu, 15 Juli 2020, Kepala Pusat Penelitian Komunikasi Tingkat Lanjut Samsung Sunghyun Choi mengatakan bahwa timnya telah meluncurkan R&D teknologi 6G dan berkomitmen untuk memimpin standarisasi 6G. Kemudian Samsung juga akan menjalin kerja sama dengan para pemangku kepentingan mulai dari sektor industri, akademisi, dan pemnerintahan.
Ada tiga persyaratan yang ditandai oleh Samsung sebagai rintangan menuju masa depan 6G, yakni kinerja, arsitektur, dan kepercayaan. Menurut Samsung, agar jaringan 6G dapat bekerja dengan mudah, harus disediakan kecepatan data puncak 1000Gbps (5 kali lebih cepat dari 5G), dengan latensi udara kurang dari 100 mikrodetik (sepersepuluh latensi 5G).
Dalam menyiapkan konektivitas 6G, Samsung juga harus menyiapkan pita frekuensi terahertz (THz), solusi antena baru, teknologi dupleks canggih, topologi jaringan yang lebih baik, dan penggunaan AI dalam komunikasi nirkabel. Seluruh persiapan tersebut pelu dikembangkan dari tahap awal.
Konektivitas masa depan 6G memang masih dalam fase teoretis, namun jika sudah ada perusahaan yang ingin mengembangkannya, berarti kehadiran jaringan ini akan selangkah lebih dekat. Teknologi ini akan membuat kehidupan sehari-hari menjadi lebih baik.[]