Saling Sahut Gatot Nurmantyo - Moeldoko Masih Berlanjut

Saling sahut Gatot Nurmantyo dan Moeldoko masih berlanjut dalam lingkaran kemelut Partai Demokrat. Gatot tidak percaya dengan tindakan Moeldoko.
Gatot Nurmantyo dan Moeldoko saat Upacara Serah Terima Jabatan Panglima TNI di Jakarta Timur, Selasa, 14 Juli 2015. (Foto: Tagar/MI/Bary Fathah)

Jakarta - Gatot Nurmantyo dan Moeldoko sama-sama pernah jadi Panglima Tentara Nasional Indonesia. Gatot terang-terangan menyatakan ketidaksetujuannya dengan cara Moeldoko merebut Partai Demokrat dengan cara menggulingkan Agus Harimurti Yudhoyono lewat Kongres Luar Biasa Deli Serdang. Gatot menyebut apa yang dilakukan Moeldoko itu tidak mencerminkan kualitas dan etika prajurit.

Di Instagram bercentang biru @nurmantyo_gatot, Selasa, 16 Maret 2021, Gatot mengatakan, "Saya ingin garis bawahi bahwa apa yang beliau lakukan sama sekali tidak mencerminkan kualitas, etika, moral dan kehormatan yang dimiliki seorang prajurit," beliau yang dimaksud Gatot adalah Moeldoko.

Gatot mengatakan sempat tidak percaya Moeldoko yang adalah atasan, seniornya di TNI Angkatan Darat, bermanuver demikian dalam kemelut Partai Demokrat. Ia juga heran Moeldoko mau menerima jabatan Ketua Umum Demokrat yang ditetapkan dalam Kongres Luar Biasa Deli Serdang, Jumat, 5 Maret 2021.

"Logika berpikir saya, saya tidak menduga, mengapa, karena beliau adalah senior saya di Akademi Militer, beliau juga ikut membentuk saya. Dengan seluruh atribut yang melekat, hingga ikut KLB dan terima didaulat sebagai Ketua Umum, sangat susah bagi saya menduga bahwa yang bersangkutan akan melakukan tindakan itu," tutur Gatot Nurmantyo.

Moeldoko yang masih aktif sebagai Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) setelah ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa Deli Serdang, tidak pernah menanggapi penilaian Gatot Nurmantyo terhadap dirinya. 

Mau ngomong apa saja silakan.


MoeldokoMoeldoko dan Gatot Nurmantyo, sama-sama pernah jadi Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI). (Foto: Tagar/Istimewa)


Sebelumnya, Gatot Nurmantyo bilang pernah ditawari seseorang yang menawarinya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dengan cara menjegal Agus Yudhoyono, Gatot menolak karena ingat budi baik Susilo Bambang Yudhoyono ayah AHY yang pernah memberinya jabatan sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat. Moeldoko juga tidak menanggapi pernyataan Gatot ini.

Darmizal, satu di antara penggagas Kongres Luar Biasa Demokrat Deli Serdang, mengatakan tak ambil pusing dengan pernyataan Gatot Nurmantyo. "Seperti pepatah saja kami jalani, anjing menggonggong, kafilah berlalu. Jadi mau ngomong apa saja silakan. Selagi kami menjalankan koridor, aturan hukum, nilai-nilai, dan norma yang ada di negeri tercinta ini, show must go on." 

Ia mengatakan Moeldoko tak pernah berambisi mengambil alih Partai Demokrat. Moeldoko hanya menerima permohonan para kader Demokrat lewat Kongres Luar Biasa. Moeldoko awalnya selalu menolak permintaan jadi Ketua Umum Demokrat, bahkan Moeldoko belum memberikan kepastian sehari menjelang Kongres Luar Biasa.

"Pak Moeldoko menyetujui pinangan para kader Demokrat tepat tanggal 5 Maret 2021, jelang kongres, saat kongres berlangsung," kata Darmizal.

Sebelumnya, ketika Gatot Nurmantyo bilang tidak menerima tawaran menjadi Ketua Umum Partai Demokrat karena ingat budi baik SBY mengangkatnya sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jhoni Allen Marbun Sekretaris Jenderal Partai Demokrat di bawah kepemimpinan Moeldoko, mengatakan Gatot Nurmantyo asal bicara, mengaku-ngaku saja. Tidak mungkin ada pendiri Partai Demokrat yang mau mengajak Gatot karena rekam jejak Gatot tidak bagus. Jhoni mencontohkan rekam jejak Gatot ketika masih aktif sebagai Panglima TNI malah sibuk kampanye politik di kampus-kampus.

Partai Demokrat terbelah dua, kubu AHY versus kubu Moeldoko. Belum jelas bagaimana akhirnya. Dua belah pihak mengklaim sebagai pihak yang sah. Kubu AHY berpedoman pada Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga tahun 2020. Kubu Moeldoko berpedoman pada Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga tahun 2005.



Berita terkait
Demokrat: Gatot Nurmantyo Standar Etika Tinggi, Tidak Seperti Moeldoko
Pengakuan Gatot Nurmantyo bahwa ia ditawari jadi Ketua Umum Partai Demokrat seperti Moeldoko, tapi menolak, membuat kagum kader Partai Demokrat.
Demokrat Kubu Moeldoko Minta Gatot Nurmantyo Hati-hati Bicara
Demokrat kubu Moeldoko mengatakan tidak mungkin ada pendiri Demokrat KLB Deli Serdang mengajak Gatot Nurmantyo jadi Ketua Umum Partai Demokrat.
Pembicaraan Gatot Nurmantyo dan Moeldoko Sebelum KLB Demokrat
Gatot Nurmantyo mengaku bertemu Moeldoko sebelum Kongres Luar Biasa Partai Demokrat Deli Serdang. Bagaimana isi pembicaraan dua jenderal ini?
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.