Saleh: Momentum Indonesia Buat Ventilator, Tanpa Impor

Anggota DPR Saleh Partaonan menilai saat pandemi virus corona Covid-19 saatnya Indonesia memproduksi ventilator, biar tidak melulu impor.
Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay. (Foto: Nuranisa Hamdan Ningsih)

Pematangsiantar - Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay mangatakan, pihaknya mengapresiasi tawaran bantuan yang dijanjikan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk memberikan ventilator kepada pasien Covid-19 di Indonesia. 

Namun, di Indonesia sendiri, sepengetahuan Saleh sudah ada dua perusahaan yang sedang memproduksi ventilator, yakni PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia (DI).

Jangankan membuat ventilator, Indonesia kan juga bisa membuat pesawat terbang.

Saleh meminta, sebaiknya pemerintah memaksimalkan penggunaan sumber daya dalam negeri untuk memproduksi ventilator. 

Dia mengatakan, pemerintah harus memaksimalkan dan memberdayakan kedua perusahaan tersebut untuk memproduksi kebutuhan ventilator dalam negeri.

Baca juga: Donald Trump Bantu Jokowi Siapkan Ventilator Corona

"Kalau kita menggunakan kedua perusahaan itu untuk memproduksi, waktu yang dipergunakan lebih cepat dan harganya lebih bersaing. Apalagi, kita tahu bahwa negara-negara lain sedang berlomba untuk mendapatkan ventilator. Tidak heran jika persediaan di pasar internasional langka dan kosong," kata Saleh kepada Tagar, Senin, 27 April 2020.

Mendengar kabar Presiden Joko Widodo meminta bantuan ventilator kepada Donald Trump, Saleh mengatakan hal itu merupakan langkah baik. Namun, perlu diketahui bahwa Amerika Serikat (AS) merupakan negara dengan jumlah positif Covid-19 terbanyak di dunia.

“Sebetulnya ini langkah yang baik. Tetapi saya mengingatkan kepada pemerintah bahwa saat ini Amerika juga sedang dihadapkan masalah yang luar biasa besar untuk menangani Covid-19. Sebab, tingkat penyebaran virus ini di Amerika sekarang paling tinggi di dunia. Warga AS yang positif corona sudah mencapai 900 ribu orang. Sementara yang meninggal dunia sudah lebih dari 53 ribu orang," ujarnya.

Dia menambahkan, meskipun Donald Trump menyetujui hal tersebut, sudah dipastikan ventilator itu akan diterima dalam jangka waktu yang lama, mengingat AS juga sangat membutuhkan alat tersebut.

VentilatorVentilator. (Foto: Alodokter)

"Dalam konteks itulah saya berharap pemerintah Indonesia bisa menggunakan sumber daya yang ada di dalam negeri untuk memproduksi sendiri. Pemerintah bisa mengajak PT Pindad dan PT DI untuk melaksanakan tugas ini. Ada yang bertanya apakah kualitasnya bagus atau standar? Menurut saya, kualitasnya bisa bagus," kata dia.

Baca juga: PDIP Minta Jokowi Jelaskan Bantuan Ventilator Trump

Melihat kemampuan Indonesia memproduksi pesawat, Saleh merasa bahwa ventilator milik kedua perusahaan itu juga memiliki kemampuan sesuai standar nasional.

"Jangankan membuat ventilator, Indonesia kan juga bisa membuat pesawat terbang. Karena itu, kemampuan-kemampuan kita di dalam negeri ini harus betul-betul dimaksimalkan. Jangan apa-apa kita langsung impor dari negara lain dan melupakan potensi dalam negeri kita sangat besar. Lagi pula saya kira PT Pindad dan PT DI tidak keberatan untuk diajak kerjasama untuk memenuhi kebutuhan ventilator dalam negeri," ucapnya.

Politisi Partai Amanat Nasional ini menekankan bahwa sudah saatnya perusahaan-perusahaan dalam negeri menunjukkan kiprah dan kontribusinya dalam membantu pemerintah untuk mengatasi persoalan pandemi Covid-19 ini.

"Dalam konteks itu, kita mendorong Kementerian Kesehatan untuk dapat berkunjung ke PT Pindad dan PT DI. Di sana nanti akan dilihat kemampuan yang dimiliki kedua perusahaan itu. Apakah produksi ventilator mereka sudah bisa dimanfaatkan untuk menangani pasien corona di Indonesia atau tidak," katanya.

Lantas, dia meminta agar Kementerian Kesehatan mendorong Dirjen Farmalkes dan Dirjen Yankes untuk hadir ke sana guna melihat langsung, meneliti, dan berbicara langsung dengan pimpinan kedua perusahaan tersebut. 

"Kalau semuanya sudah dianggap standar, kita mendorong agar perusahaan itu bisa memproduksi lebih cepat supaya bisa dimanfaatkan di dalam negeri. Karena menurut keterangan Kemenkes, ventilator itu salah satu kebutuhan mendesak dalam penanganan Covid-19. Bagi pasien-pasien yang positif, hampir semuanya membutuhkan ventilator. Sementara ketersediaan ventilator kita masih sangat terbatas dan masih sangat kurang," ujar Saleh. []

Berita terkait
Cara Kerja Ventilator Corona untuk Pasien Covid-19
Penggunaan dan kebutuhan ventilator di rumah sakit di Indonesia meningkat, seiring bertambahnya pasien virus corona Covid-19 yang terkonfirmasi.
Ventilator Buatan Indonesia Diproduksi Mei 2020
Pada awal Mei 2020 ditargetkan sudah memproduksi 200 ventilator portabel untuk penanganan pasien coronavirus Covid-19 di rumah sakit.
Jual Ventilator Saat Corona Untung Rp 583 M per Hari
Seorang pengusaha di China bernama Li Xiting mendapat keuntungan hingga setengah triliun berkat memproduksi ventilantor.