Salat Jumat di Kantor Presiden Jokowi Ditiadakan

Lingkungan kantor Presiden Jokowi tidak menyelenggarakan salat Jumat pada hari ini.
Jokowi tiba di Masjid Baitussalam, kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pukul 11.54 WIB. (Foto : Instagram/@ispresiden)

Jakarta - Lingkungan kantor Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta tidak menyelenggarakan salat Jumat pada hari ini, Jumat 20 Maret 2020. Masjid Baiturrahim di area Istana meniadakan salat Jumat untuk sementara waktu.

Upaya pengurus Masjid Baiturrahim ini selaras dengan imbauan Jokowi untuk menerapkan social distancing dan kebijakan baru Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk meniadakan kegiatan keagamaan dan salat Jumat selama dua pekan ke depan.

"Menindaklanjuti fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan arahan Bapak Kasetpres, dalam upaya mencegah Penyebaran Virus Covid-19, dengan hormat kami informasikan bahwa pelaksanaan ibadah Salat Jumat pada tanggal 20 Maret 2020 di Masjid Baiturrahim Istana Kepresidenan Jakarta ditiadakan," mengutip selebaran pemberitahuan pengurus Masjid Baiturrahim yang diterima Tagar, Jumat, 20 Maret 2020.

Diharapkan dapat melaksanakan salat Zuhur di ruangan masing-masing.

Dengan ditiadakannya salat Jumat, maka umat muslim bisa melakukan salat dzuhur di rumah masing-masing. Imbauan dari Jokowi dan Anies ini untuk menekan penyebaran virus corona di Indonesia.

"Sebagai penggantinya, sesuai Fatwa MUI untuk semua pejabat dan pegawai yg bertugas bekerja di kantor, diharapkan dapat melaksanakan salat Zuhur di ruangan masing-masing," tuturnya.

Bukan hanya imbauan ke umat muslim, Keuskupan Agung Jakarta juga telah memutuskan untuk tidak melaksanakan ibadah di Gereja demi mengurangi potensi penyebaran virus Corona atau Covid-19. Hal itu diungkapkan melalui surat keputusan No:159/3.5.1.2/2020.

Dalam surat keputusan itu, Keuskupan Agung Jakarta menyetujui adanya arahan dari pemerintah usai melaksanakan rapat kuria pada 19 Maret 2020.

"Berdasarkan pencermatan dinamika Covid-19 hari demi hari, arahan dari pemerintah dan atas bimbingan Roh Kudus serta wujud cinta Tanah Air dan tanggungjawab sosial kita," dalam keterangan tertulis yang ditandatangani oleh Pr Vikaris Jenderal KAJ, Rm Samuel Pangestu.

Ada beberapa poin yang tertulis di dalamnya. Selama 15 hari, mulai tanggal 20 Maret-3 April 2020, kegiatan kegerejaan yang mengumpulkan banyak orang ditiadakan.

"Misa Mingguan dan Misa harian. Misa Mingguan akan disiarkan secara online. Semua kegiatan kerohanian bersama, misa lingkungan, misa ujub, renungan APP lingkungan dan jalan salib," ujarnya.

Sebelumnya, Jokowi mengimbau kepada masyarakat agar menghentikan aktivitas di luar rumah dan menggantinya dengan belajar serta bekerja di rumah masing-masing demi menghindari meluasnya penyebaran virus corona.

"Kepada seluruh rakyat Indonesia, saya minta untuk tetap tenang, tidak panik, dan tetap produktif dengan meningkatkan kewaspadaan agar penyebaran Covid-19 ini bisa kita hambat dan kita stop," kata Jokowi saat memberikan keterangan pers di Istana Bogor, Jawa Barat, Minggu, 15 Maret 2020.

"Dengan kondisi ini, saatnya kita kerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah. Inilah saatnya bekerja bersama-sama, saling tolong menolong, dan bersatu padu, gotong royong, kita ingin ini menjadi sebuah gerakan masyarakat agar masalah Covid-19 ini bisa tertangani dengan maksimal," ujar dia. []

Berita terkait
Jokowi Minta Tokoh Agama Dilibatkan Cegah Corona
Presiden Jokowi meminta lembaga-lembaga dan tokoh agama dilibatkan dalam pencegahan penyebaran virus corona.
Adian Napitupulu Minta Jokowi Intai Harga Tes Corona
Politikus PDIP meminta Presiden Jokowi mengawasi harga peralatan tes untuk menguji virus corona.
Cara Memandikan Jenazah Positif Corona
Tata cara pemandian jenazah dari orang yang terinfeksi corona atau Covid-19 di Indonesia.
0
LaNyalla Minta Pemerintah Serius Berantas Pungli
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah serius memberantas pungutan liar (pungli). Simak ulasannya berikut ini.