SAKTI: Jas Merah Jangan Sekali-Kali Lupakan Sejarah Kardus Duren Cak Imin

Kelompok massa mengatasnamakan Suara Aktivis antikorupsi Indonesia (SAKTI) kembali menggelar aksi Jumat Keramat menolak lupa "Kardus Duren".
Kelompok massa mengatasnamakan Suara Aktivis antikorupsi Indonesia (SAKTI) kembali menggelar aksi Jumat Keramat menolak lupa "Kardus Duren" di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Jumat, 11 Maret 2022. (Tagar/Dok. Sakti)

Jakarta - Kelompok massa mengatasnamakan Suara Aktivis antikorupsi Indonesia (SAKTI) kembali menggelar aksi Jumat Keramat menolak lupa "Kardus Duren" di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Jumat, 11 Maret 2022.

Mereka mendesak KPK untuk membuka kembali dugaan kasus suap program percepatan pembangunan Infrastruktur Daerah Transmigrasi di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang telah menyeret nama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

"Hari ini adalah hari yang sakral, Jumat Keramat. KPK harus punya taring, dan jangan tebang pilih usut kasus suap di Kemenakertrans. Adili Cak Imin kasus duriangate," tegas Koordinator Aksi Munir.

Lebih lanjut, Munir menilai Cak Imin sudah memiliki rapor merah dan tidak terbantahkan lantaran beberapa kali muncul dan disebut di beberapa sidang dugaan kasus korupsi. 

Ditegaskan dia, yang paling heboh di sini adalah kasus kardus durian. Kala, kata dia, itu Cak Imin menjabat Mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Disebut-sebut Cak Imin meminta Rp 1.5 Miliar melalui Kepala Bagian Perencanaan dan Evaluasi Kemenakertrans Dadong Irbarelawan.

"Jas Merah, jangan sekali-kali melupakan sejarah kardus duren. KPK harus buka lagi kasus kardus durian cak Imin, karena aromanya kian menyengat," terangnya.

"Jadi ingat juga ceritanya Pak Mahfud MD yang diminta Said Aqil menyelamatkan Menteri NU dari kasus kardus durian," kata Munir lagi.

Lebih jauh, Munir menegaskan pihaknya juga meminta lembaga antirasuah itu transparan terkait pengusutan kasus Durian. Agar tidak ada dusta diantara kita.

"KPK harus transparan soal kasus kardus duren, hukum harus ditegakkan. KPK jangan melindungi koruptor, segera panggil lagi Cak Imin,” katanya.

Seperti diketahui, Pada 2018, Cak Imin menegaskan bahwa dirinya merasa aneh karena kasus tersebut telah selesai pada 2012 lalu. Terlebih para saksi juga tidak ada yang menyebut terlibat dalam kasus dugaan korupsi itu.

“Itu kasus sudah selesai, orang yang mentasnamakan saya sudah dibantah di pengadilan,” ujar Cak Imin saat ditemui di kediaman politikus senior Golkar Akbar Tandjung di kawasan Kebayoran, Jakarta.

Oleh sebab itu apabila kasus 2012 lalu kembali diungkit saat ini, Cak Imin menduga itu hanya untuk menyerangnya lewat kampanye hitam. Hal itu karena dirinya ingin maju di Pilpres 2019 mendatang.

“Kalau hari ini muncul tidak lebih dari black campaign saja,” tegasnya.[]

Berita terkait
Kata Cak Imin, Wacana Penundaan Pemilu 2024 Tergantung Ketum Parpol
Namun, beberapa bulan terakhir grafik recovery atau pemulihan ekonomi perlahan mulai membaik.
Ada Demo Santap Durian, Massa AGAMIS Dihadang Pendukung Cak Imin
Di tayangan tersebut, terlihat juga aparat kepolisian berupaya membuat keadaan kondusif kembali.
Pengamat: Kardus Durian Bisa Jadi Batu Sandungan Cak Imin Nyapres
Dia memprediksi PKB akan berpeluang mengusung tokoh lain yang mendapatkan dukungan dari warga NU seperti Erick Thohir.
0
Kementerian Agama Siapkan Pengaturan Hewan Kurban di Tengah Wabah PMK
Menjelang dan pada Iduladha dan tiga hari tasyrik di Iduladha pasti kebutuhan hewan ternak terutama sapi dan kambing itu akan tinggi