Said Didu Klarifikasi Dugaan Ujaran Kebencian pada Gus Yaqut

Said Didu minta maaf dan mengklarifikasi pernyataannya yang diduga bernuansa ujaran kebencian terhadap Manteri Agama Gus Yaqut. Begini isinya.
Profil Said Didu di akun pribadi Twitter. (Foto: Istimewa)

Yogyakarta - Pernyataan Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu di Twitter yang menyindir Presiden Joko Widodo yang mengangkat Yaqut Cholil Quomas atau Gus Yaqut sebagai Menteri Agama ramai diperbincangkan. Sadi Didu sudah menghapus cuitannya yang diduga bernuansa ujaran kebencian tersebut. Atas cuitannya itu, Said Didu dilaporkan ke polisi atas dugaan ujaran kebencian.

Awalnya, Staf Khusus Menteri ESDM ini menuliskan cuitannya di Twitter melalui akun @msaid_didu yang berisi, “Terima kasih atas penjelasan mas Qodari. Akhirnya kami tahu bahwa Bapak Presiden inginkan Menag untuk ‘menggebuk’ Islam. Sekali lagi terima kasih,” dengan mengutip tulisan akun @_Banyoe yang memuat tulisan berisikan ungkapan Qodari.

Baca Juga:

Mendapat tanggapan yang luar biasa, akhirnya Said Didu menghapus pernyatannya. Dia tidak lupa meminta maaf dan mengklarifikasi atas pernyatannya itu.

Klarifikasi dilakukan Rabu 23 Desember 2020 pukul 20.15 WIB melalui akun @msaid_didu menulis, "Sehubungan dg adanya penafsiran thdp mention saya yg mengomentari pernyataan pak Qodari di yg saya baca di Media bhw "presiden butuh Menag yg keras kpd kelompok islam tertentu" yg saya komentari bhw terima kasih infonya bhw Bpk Presiden membutuhkan Menag spt itu. #utas.

"Krn mention saya tsb ditafsirkan seakan menuduh seseorang dan bermuatan SARA maka dalam waktu tidak terlalu lama mention saya tersebut saya hapus demi kebaikan bersama. Saya sama sekali tdk menuduh siapapun dlm mention saya tsb, apalagi Bpk Menag Yaqut Choli Quomas"

Saya menyadari bahwa sepertinya ada kesalahan pengertian kata "menggebuk" dalam mention saya tsb walau saya sdh berikan tanda kutip.

"Atas kesalahan tersebut, jika ada pihak merasa tersinggung dg mention saya tersebut (yg saya sdh hapus bbrp waktu setelah saya tulis), saya mohon maaf. Terima kasih."

"Saya menyadari bahwa sepertinya ada kesalahan pengertian kata "menggebuk" dalam mention saya tsb walau saya sdh berikan tanda kutip. Maksudnya adalah meluruskan secara hukum. Dan krn kesalahan tsb maka bbrp waktu kemudian twit saya tsb saya hapus. Sekali lagi saya mhn maaf."

Bagaimana tanggapan warganet atas klarifikasi Sadi Didu ini? Mayoritas warganet menyebut klarifikasi sudah terlambat. Klarifikasi tidak menghentikan proses hukum ujaran kebencian ke kepolisian. 

Baca Juga:

Seperti yang ditulis oleh akun @wiwinwinnie," Di maafkan tapi proses hukum lanjut terus, besok2 makin usia bertambah, fisik makin menua omongan harus bijaksana bukan asal nyablak ya du, du bidu bidam dam," tulisnya sambil melampirkan BAP kepolisian dan screenshot pernyataan Said Didu yang dipolisikan dugaan ujaran kebencian.

"Jagalah lisan dan tulisan, krn itu adl representasi dari niat. Kalau hanya mau menghujat dan memprovokasi sj sembarang netizen bisa, siapapun bisa. Apa susahnya membuat lisan/tulisan provokatif ? Tp org sehat yg berakal budi tdk akan lakukan itu," tulis akun @Bagonghardjo1. []

Berita terkait
Komentar Denny Siregar Tentang Menteri Agama, Gus Yaqut
Denny Siregar berharap Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang baru dilantik dapat menyelesaikan masalah yang rumit.
Ini Program Kerja Menteri Agama Gus Yaqut
Ketua Umum Banser, Yaqut Cholil Qoumas, dilantik sebagai Menteri Agama, menggantikan Fachrul Razi yang di-reshuffle
Hendropriyono: Akar dan Tanah Radikal Akan Dimatikan Gus Yaqut
Eks Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) A.M Hendropriyono menilai Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut bisa matikan akar dan tanah radikal.
0
Harga Emas Antam di Pegadaian, Rabu 22 Juni 2022
Harga emas Antam hari ini di Pegadaian, Rabu, 22 Juni 2022 untuk ukuran 1 gram mencapai Rp 1.034.000. Simak rincian harganya sebagai berikut.