Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin mencibir Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj yang mengaku sempat menolak amplop tebal berwarna cokelat. Kejadian ini belakangan menjadi bahan pergunjingan warganet di media sosial.
"Kalau ada iktikad sudah menolak, jelas pemberian amplop itu tidak wajar. Namun, akhirnya diterima juga," ujar Novel Bamukmin ketika dihubungi Tagar, Selasa, 25 Agustus 2020.
Dengan video yang beredar tersebut sepertinya lancar-lancar saja.
Novel juga mengaku tak melihat adanya upaya penolakan sebagaimana pengakuan Said Aqil saat amplop tersebut diberikan oleh seorang pria sambil mencium tangannya.
Baca juga: Viral Amplop Said Aqil, PA 212: Kalau untuk Bisnis Haram
"Dengan video yang beredar tersebut sepertinya lancar-lancar saja," ucapnya.
Kendati begitu, Novel menyampaikan dirinya tetap menjunjung asas praduga tidak bersalah terhadap Said Aqil. Menurut dia, umat Islam harus senantiasa mengedepankan sikap husnuzhon atau berprasangka baik.
"Karena yang tahu segalanya adalah Allah SWT, tinggal manusia hanya bisa menghukumkan yang dzohir dan aparat hukum bisa mengambil tindakan sesuai amanat yang diembannya," kata dia.
Sebelumnya, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj tengah menjadi bahan pergunjingan warganet usai video dirinya tersenyum menerima amplop tebal berwarna cokelat viral di medsos.
Baca juga: Viral Amplop Said Aqil Bawa Banser, PA 212: Bisa Gaduh
Sebuah video berdurasi tujuh detik yang diunggah akun Twitter, @_KingPurwa menuai berbagai reaksi dari warganet. Mayoritas bernada negatif dan menyerang personal Kiai Said.
Ketua umum PBNU sejak tahun 2010 itu menerangkan bahwa dirinya menolak keras saat disodori amplop tebal tersebut. Namun, lantaran yang memberi memaksa dan menyebut bahwa amplop itu untuk pesantren, maka Kiai Said pun menerima.
"Tapi hakikatnya begitu, saya menolak dia paksa, akhirnya saya taruh di kursi saja. Untuk pondok. Kalau saya sebenernya sudah enggak terima, tapi dia maksa. Itu temannya yang moto, ada temannya satu," tutur Said kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin, 24 Agustus 2020. []