Jakarta – Harga saham turun tajam di Wall Street hari Senin, 7 Maret 2022, setelah harga minyak melonjak sehingga mengancam inflasi pada ekonomi dunia.
Saham S&P 500 turun tiga persen, penurunan terbesar dalam 16 bulan, setelah harga satu barel minyak mentah AS melonjak menjadi hampir 120 dolar AS. Hal itu disebabkan kemungkinan Amerika melarang impor minyak dari Rusia.
Pasar luar negeri juga jatuh karena terdampak pada pergerakan minyak. Harga minyak mencapai 130 dolar AS per barel.
Harga emas di Wall Street juga naik. Dow Jones Industrial Average turun 2,4% dan Nasdaq yang sarat teknologi turun 3,6%.

Ekspor Turun, Defisit Perdagangan AS Capai Rekor Baru pada Januari
Kenaikan dalam impor minyak dan mobil pada Januari digabungkan dengan penurunan tajam dalam ekspor, menyebabkan kesenjangan perdagangan Amerika melebar lagi pada Januari, menurut data resmi yang dirilis hari Selasa.
Defisit perdagangan di negara dengan ekonomi terbesar di dunia itu meningkat 9,4% dibandingkan pada Desember, ke rekor 89,7 miliar dolar AS, ini menurut laporan Departemen Perdagangan AS.
Ekspor turun 1,7% jadi 224,4 miliar dolar AS, sementara impor naik jadi 314,1 miliar dolar AS, sepeti tertulis di laporan itu.
Perusahaan-perusahaan AS berusaha untuk mengisi kembali pasokan yang habis dan mendatangkan suku cadang dan barang-barang yang sulit didapat akibat gangguan pandemi yang berdampak pada rantai pasokan dunia.
"Secara keseluruhan, arus perdagangan berada pada titik tertinggi dalam sejarah," kata Rubeela Farooqi dari High Frequency Economic s dalam sebuah analisis. Namun "defisit akan tetap tinggi untuk saat ini karena permintaan impor yang kuat."
Ekspor jasa seperti sektor perjalanan turun, sementara defisit dalam perdagangan barang juga mencapai rekor, menurut data.
Impor mobil, suku cadang, dan mesin melonjak 1,6 miliar dolar AS, sementara pembelian minyak mentah dan gas alam naik 1,5 miliar dolar AS, tetapi barang penting semikonduktor yang dibutuhkan untuk segala hal mulai dari mobil hingga ponsel, turun 600 juta dolar AS dibandingkan bulan Desember 2021 (ps/lt)/Associated Press/voaindonesia.com. []
Sejarah Wall Street, Bursa Efek Terbesar di Dunia
Hong Kong Memperingatkan Wall Street Journal Terkait Editorial
Saham di Wall Street Setelah Persetujuan Vaksin Virus Corona
Sejarah JP. Morgan yang Dianggap Raja Wall Street