Saat Wali Kota Siantar Belum Punya Tiket ke Pilkada

Dukungan enam parpol di Kota Pematangsiantar, membuat pasangan Asner Silalahi-Susanti Dewayani melenggang di Pilkada 9 Desember 2020.
Wali Kota Pematangsiantar Hefriansyah Noor saat rapat Paripurna DPRD Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, Rabu, 29 Juli 2020. (Foto: Tagar/Anugrah)

Pematangsiantar - Dukungan tujuh partai politik dengan 27 kursi di DPRD Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, membuat pasangan Asner Silalahi-Susanti Dewayani melenggang di Pilkada 9 Desember 2020.

Asner-Susanti telah mengantongi rekomendasi dari PDIP, PAN, NasDem, Hanura, PKPI, Demokrat dan Golkar. Hanya Partai Gerindra dengan tiga kursi di DPRD yang belum menentukan pilihan.

Bakal pasangan calon perseorangan Ojak Naibaho-M Efendi Siregar telah dinyatakan gugur karena tidak menyerahkan berkas dukungan sesuai batas waktu yang ditentukan. Dengan kondisi itu, Asner-Susanti berpotensi menjadi calon tunggal pada Pilkada Kota Pematangsiantar.

Direktur Eksekutif Jaringan Demokrasi Indonesia (JaDi) Sumatera Utara Nazir Salim Manik mengatakan, meski belum final peluang calon tunggal di Pilkada Kota Pematangsiantar sangat mungkin terjadi.

"Calon tunggal bukan hal yang dilarang dalam konstitusi kita, meski sewajarnya pemilihan kepala daerah memberi dua pilihan kepada pemilih," kata Nazir dikonfirmasi Tagar, Rabu, 29 Juli 2020.

Dengan adanya calon tunggal terang Nazir, konstituen tidak diberikan kepuasan menentukan sosok pilihan. Hal itu kemudian menjadi kritik kepada partai politik yang serempak mengusung satu pasangan calon.

"Kompetisi itu penting dalam demokrasi mencari yang terbaik, ada perbandingan. Masa kota sekelas Siantar produsen politisi dan tokoh nasional timbul calon tunggal. Ini kan pertanyaan besar untuk partai politik, apakah benar tidak ada sosok yang ideal untuk diusung," kata Nazir.

Asner SialahiAsner Sialahi (dua dari kanan) saat berada di Sekretariat Partai NasDem Kota Pematangsiantar. (Foto: Tagar/Anugrah)

Pilkada Kota Tebing Tinggi pada 2017 lalu menjadi catatan sejarah soal calon tunggal. Saat itu pasangan calon tunggal Wali Kota dan Wakil Wali Kota Umar Zunaidi Hasibuan dan Oki Doni Siregar menang melawan kotak kosong.

Namun hal lain terjadi di Pilkada Kota Makasar pada Juni 2018. Kotak kosong berhasil mengalahkan calon tunggal, Munafri Arifuddin berpasangan dengan Andi Rahmatika Dewi yang didukung 10 partai politik.

Karena itu Nazir menegaskan, calon tunggal bukan menjadi zona nyaman kandidat calon sebab tidak menjamin keterpilihan. 

"Bagaimana dengan satu pilihan dapat mencuri hati publik. Saya tegaskan tidak ada jaminan keterpilihan. Harus ingat di Makasar sudah terjadi," kata dia. "Saat ini calon harus kerja keras merangkul semua, karena ada opsi memilih kotak kosong," imbuh mantan anggota KPU Sumut itu.

Gerindra Tunggu Pertahana?

Berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 5 Tahun 2020 tentang Tahapan Penyelenggaraan Pilkada, KPU baru akan membuka pendaftaran calon kepala daerah yang akan berlaga di 270 wilayah pada 4-6 September 2020.

Dari rentang waktu pendaftaran bakal calon Wali Kota Pematangsiantar, dinamika politik terus berjalan. Setelah mencuatnya wacana calon tunggal, belakangan Partai Gerindra dikabarkan tertarik mengusung petahana Hefriansyah Noor.

Partai Gerindra dikabarkan sedang memberi waktu kepada Wali Kota Pematangsiantar itu untuk mendapatkan rekomendasi dari partai lain yang memiliki tiga kursi di DPRD agar bisa ikut bermain di gelanggang pilkada.

Netty SianturiKetua DPC Partai Gerindra Netty Sianturi di gedung DPRD Kota Pematangsiantar. (Foto: Tagar/Anugrah)

Hefriansyah yang ditemui dalam rapat paripurna pada Rabu, 29 Juli 2020 tidak banyak menanggapi perihal pencalonannya dengan dukungan Partai Gerindra.

Hefriansyah mengatakan agar hal itu ditanyakan ke Ketua DPC Partai Gerindra Kota Pematangsiantar Netty Sianturi. "Janganlah ditanyakan ke aku, coba tanya ke dia (Netty)," ujarnya singkat.

Netty Sianturi dihubungi terpisah mengatakan secara resmi dirinya belum menerima nama calon usungan partainya.

"Untuk nama sudah ada, namun belum diumumkan resmi oleh DPP. Jadi tidak bisa dipastikan siapa karena itu kan dari DPP," ujar Netty.

Netty bertutur, Hefriansyah tidak pernah mendaftarkan dirinya ke DPC Partai Gerindra Kota Pematangsiantar. Hanya ada Asner Silalahi dan Binsar Situmorang yang memasukkan lamaran beberapa bulan lalu.

"Kalau Hefriansyah tidak daftar ke kami. Yang ada hanya Asner dan Binsar. Namun kami tidak tau juga kalau beliau menempuh komunikasi dengan DPD atau DPP," ujarnya.

Netty mengatakan, partainya terbuka dan akan menjalankan rekomendasi yang diturunkan DPP Partai Gerindra. 

"Soal adanya wacana Hefriansyah berpasangan dengan Binsar beredar saya tidak bisa jawab. Tapi yang pasti kami tunggu pengumuman DPP," tukas anggota DPRD Kota Pematangsiantar itu.[]

Berita terkait
Rapat DPRD Siantar Main HP Hingga Kepulan Asap Rokok
Rapat Paripurna DPRD Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, diwarnai pengunduran hingga aksi main ponsel dan kepulan asap rokok.
Ojak Naibaho Gagal Bertarung di Pilkada Siantar 2020
Pilkada 2020 di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, akan hanya diikuti satu pasangan calon seakan menemukan jawaban.
Bocah 6 Tahun di Siantar Hanyut Belum Ditemukan
Seorang bocah laki-laki berusia 6 tahun di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, hanyut saat bermain di aliran air parit.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.