Pada pembukaan perdagangan hari ini, Rabu, 22 Januari 2025, nilai tukar rupiah mengalami penguatan yang signifikan. Rupiah menguat 33 poin atau 0,20 persen menjadi Rp16.310 per dolar Amerika Serikat (AS), dari posisi sebelumnya di Rp16.343 per dolar AS.
Penguatan ini menunjukkan sentimen positif dari pasar terhadap ekonomi Indonesia. Beberapa faktor yang mendorong penguatan rupiah antara lain peningkatan minat investor asing terhadap aset-aset keuangan Indonesia, serta stabilitas ekonomi domestik yang terjaga.
Menurut analis ekonomi, penguatan rupiah juga didukung oleh performa ekonomi global yang membaik. Kondisi ini membuat investor lebih berani untuk menanamkan modal di pasar emerging seperti Indonesia, yang menawarkan potensi pertumbuhan yang tinggi.
Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) terus berkomitmen untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah melalui berbagai kebijakan moneter. Langkah-langkah ini bertujuan untuk memitigasi risiko-risiko eksternal dan memperkuat daya saing ekonomi nasional.
Para pelaku pasar mengharapkan penguatan rupiah ini dapat berlanjut di sesi perdagangan berikutnya. Namun, tetap diperlukan kewaspadaan terhadap berbagai faktor risiko, baik dari dalam maupun luar negeri, yang dapat mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah di masa mendatang.