Rupiah Melemah Akibat Negosiasi AS-China Alot

kurs rupiah ditransaksikan antarbank di Jakarta Senin sore melemah seiring negosiasi dagang yang alot antara AS dan China.
Ilustrasi rupiah (Foto: Antara/Citro Atmoko

Jakarta - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore melemah seiring negosiasi dagang yang alot antara Amerika Serikat dan China.

Rupiah melemah 96 poin atau 0,67 persen menjadi Rp 14.423 per dolar AS dari sebelumnya Rp 14.327 per dolar AS.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa perang dagang antara AS dan China kembali meningkat. Negosiasi perdagangan kedua negara itu menemui jalan buntu ketika AS menuntut janji perubahan konkret terhadap hukum di China.

Jika defisit di awal tahun saja sudah lebih lebar, maka ada potensi bahwa CAD untuk keseluruhan tahun 2019 juga akan melebar. Praktis, rupiah menjadi kehilangan pijakan untuk menguat

"Konflik perdagangan telah meningkat pada hari Jumat 10 Mei 2019, dengan Amerika Serikat menaikkan tarif barang-barang China senilai 200 miliar dolar AS. China telah berjanji untuk membalas tetapi belum memberikan rincian," ujar Ibrahim, dilansir dari Antara.

Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping kemungkinan akan bertemu pada pertemuan puncak G20 di Jepang pada akhir Juni tahun ini dan membahas perdagangan, kata penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow pada hari Minggu 12 Mei 2019.

Sementara itu, dari domestik, defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD) kuartal I-2019 tercatat 7 miliar dolar AS atau 2,6 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Defisit transaksi berjalan tersebut lebih rendah ketimbang kuartal IV-2018 yang mencapai 3,6 persen PDB. Namun dibandingkan posisi yang sama tahun lalu, defisitnya membengkak karena pada kuartal I-2018 berada di 2,01 persen PDB.

"Jika defisit di awal tahun saja sudah lebih lebar, maka ada potensi bahwa CAD untuk keseluruhan tahun 2019 juga akan melebar. Praktis, rupiah menjadi kehilangan pijakan untuk menguat," kata Ibrahim. []

Baca juga:

Berita terkait
0
AS Mulai Terapkan Larangan Impor Barang dari Xinjiang
AS terapkan larangan impor barang produksi dari wilayah Xinjiang, China, kini mulai diberlakukan dengan alasan ada genosida di sana