Rumah Sakit Polisi Makassar Rawat Enam Pasien DBD

Pihak Rumah Sakit Bhayangkara Makassar merawat enam orang pasien yang terjangkit demam berdarah.
Salah satu pasien DBD dirawat di RS Bhayangkara Makassar dijenguk Karumkit Bhayangkara Makassar, Kombes Pol dr Farid Amansyah. (Foto: Tagar/Muhammad Ilham)

Makassar - Pihak Rumah Sakit Bhayangkara Makassar merawat enam orang pasien yang terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD), setelah sebelumnya pihak rumah sakit merawat 10 orang pasien.

“Kami sempat merawat 10 pasien DBD, namun empat orang telah kembali ke rumahnya. Sekarang kita merawat 6 orang pasien,” kata Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, Kombes Pol dr Farid Amansyah, Jumat 13 Maret 2020.

Karumkit Bhayangkara mengatakan, jika tahun ini merupakan puncak siklus DBD sehingga masyarakat harus meningkatkan kewaspadaannya terhadap virus DBD ini.

Kami sempat merawat 10 pasien DBD, namun empat orang telah kembali ke rumahnya.

“Jadi demam berdarah ini memasuki siklus lima tahunan dan tahun 2020 ini menjadi puncak siklus. Oleh karenanya, masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan terhadap demam berdarah ini, selain kewaspadaan virus corona, kita harus betul-betul waspada. Kita tahu resiko yang disebabkan DBD ini cukup tinggi,” terangnya.

Kombes Farid menerangkan bahwa yang harus juga diwaspadai adalah Dengue Shock Syndrome (DSS) yang cenderung mempengaruhi anak-anak di bawah umur 10 tahun dengan resiko yang cukup tinggi.

Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk mewaspadai hal tersebut. Namun, pihaknya akan segera memberikan tindakan medis jika mendapati pasien yang mengalami DBD.

“Kita disini melakukan perawatan yang biasa dan terus memantau penangannya dan mencegah jangan sampai pada Dengue Shock Syndrom ini, kita antisipasi tetapi kalau hanya demam tetap kita lakukan perawatan biasa saja,” ungkapnya.

Adapun tanda-tanda terjangkit DBD diantaranya memiliki demam tinggi mencapai 40 derajat Celcius, nyeri kepala berat, nyeri pada sendi, otot dan tulang, nafsu makan menuru, mual dan muntah, serta bintik merah pada kulit.

"Tanda-tanda pada kulit dan mengeluarkan darah pada hidung dan sebagainya. Tapi harus dikonfirmasi dengan hasil pemeriksaan laboratorium, kalau sudah ada hasilnya barulah diberikan penanganan lebih lanjut,” pungkasnya. []

Berita terkait
Perubahan Iklim dan Siklus DBD di Yogyakarta
Awal tahun 2020 ini kasus DBD di Yogyakarta melonjak. Apakah karena perubahan iklim atau memang siklus tahunan?
Fokus Pemerintah Terpecah ke Virus Corona dan DBD
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan pemerintah mengupayakan penanganan penyakit DBD di tengah terpaan virus corona.
1.766 Orang di Jatim Terjangkit DBD, 15 Meninggal
Data Dinkes Jatim dari 1.766 kasus DBD di Jatim, Kabupaten Malang tercatat tertinggi masyarakat terjangkit penyakit DBD.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.