RSUP Sanglah Bali Mulai Uji Mandiri Covid-19

Tes mandiri di RSUP Sanglah, Bali bisa memangkas waaktu penelitian sampel pasien apakah positif Covid=19 atau tidak.
Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra saat mengumumkan adanya tiga pasien positif virus corona di Bali. (Foto: Dokumen Tagar/Nila Sofianty)

Denpasar - Laboratorium Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah mulai melakukan uji tes Covid-19 atau virus corona secara mandiri. Diharapkan dengan mulainya RSUP Sanglah melakukan uji  mandiri bisa memangkas waktu untuk mengetahui apakah pasien positif Covid-19 atau tidak.

Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 Dewa Made Indra mengungkapkan saat ini jumlah komulatif pasien dalam pengawasan sampai hari ini sebanyak 121 orang. Ada tambahan 7 orang pada hari ini dibandingkan kemarin.

Hasil sudah keluar hari ini merupakan hasil uji di Bali sehingga mekanismenya lebih cepat.

Dari 121 orang PDP tersebut, telah dilakukan uji sampel dan yang hasilnya keluar hari ini secara kumulatif jumlahnya 96 orang. Dari jumlah tersebut, jumlah pasien positif Covid 19 masih tetap 9, sedangkan negatif 87 orang.

"Hasil sudah keluar hari ini merupakan hasil uji di Bali sehingga mekanismenya lebih cepat. Mulai kemarin, kami telah memulai melakukan tes PCR (Polymerase Chain Reaction) di Laboratorium kesehatan RS Sanglah, Denpasar," ujar Dewa Made Indra saat jumpa pers di Dinas Kominfo Provinsi Bali, Renon, Denpasar, Jumat sore 27 Maret 2020.

Terhitung sejak hari ini juga, Satgas sudah menggunakan Rapid Test untuk tes terhadap PDP maupun ODP.

"Untuk tes PCR di RS Sanglah, sudah dilakukan untuk 40 orang hingga hari ini. Dari 40 orang tersebut, sebanyak 34 orang sudah dinyatakan negatif. Sementara 6 orang masih perlu uji lanjutan untuk diperoleh hasilnya," kata dia.

Sementara untuk Rapid Test, sudah digunakan sejak siang hari hingga sore ini masih berlangsung.

"Rapid test diprioritaskan dahulu untuk saudara kita yang dikarantina di Bapelkesmas Dinas Kesehatan Provinsi Bali. Sampai sore ini, dari 21 orang yang di tes seluruhnya negatif," terangnya.

Sementara masih ada yang harus di-rapid test, karena keseluruhan ada 76 orang yang dikarantina sampai hari ini. Terdiri dari 56 orang di Bapelkesmas dan 20 orang di Badan Pengembangan SDM Provinsi Bali.

Bagi mereka hasil Rapid Test-nya negatif, maka akan diberikan surat keterangan dari Dinkes Provinsi Bali menyatakan bahwa peserta tersebut telah melalui proses karantina, sudah dilakukan tes (rapid test) dan sudah dinyatakan negatif.

"Jika negatif dan dinyatakan sehat maka boleh pulang, tapi di rumah harus dilanjutkan dengan karantina mandiri dan masyarakat juga banjar harus menerima dengan baik dan mereka juga harus membantu memantaunya karena upaya pencegahan meluasnya wabah covid19 ini merupakan upaya bersama," imbuhnya.

Dan Jika dalam Rapid Test, terindikasi positif maka akan dilanjutkan tes menggunakan PCR untuk lebih meyakinkan.

"Kami terus mengupayakan penggunaan PCR dan juga Rapid Test untuk mempercepat pengujian/tes baik pada PDP maupun ODP, sehingga lebih cepat melakukan penanganan selanjutnya dan kepastian status orang tersebut," jelasnya lagi.

Dalam kesempatan itu juga Dewa Indra kembali menegaskan bahwa satgas terus memperketat karantina bagi pekerja luar negeri terutama, baru pulang dari 10 negara terjangkit. Selain itu, perlakuan yang sama juga diberikan untuk para pekerjai negara lain tetapi dalam riwayat perjalanannya 14 hari terakhir pernah singgah di negara terjangkit.

"Mereka juga harus menjalani karantina. Untuk itu orang tua, kerabat dan masyarakat menerima dengan baik kebijakan ini karena ini tanggung jawab kita bersama," kata dia.

Sementara itu, Brimob Kepolisian Daerah Bali mengerahkan water canon untuk melalukan penyemprotan disinfektan disejumlah titik di Provinsi Bali. Selain penyemprotan cairan desinfektan, tim juga memberikan imbauan kepada masyarakat dan sosialisasi cara memutus rantai penyebaran virus corona.

"Anggota kita laksanakan penyemprotan dan sekaligus imbauan untuk memutus penyebaran virus yang mungkin menempel pada kendaraan dan pengguna jalan dan di areal yang dilakukan penyemprotan," ujar Dansat Brimob Polda Bali Kombes Pol Ardiansyah Daulay.

Ia mengaku berdasarkan surat maklumat Kapolri pencegahan penyebaran virus Covid-19 ini adalah tanggung jawab semua pihak. Ia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar membatasi kegiatan di keramaian melalui jaga jarak atau Social Distancing antar personel.

“Kami, Satbrimob Polda Bali dan jajaran Polres se-Bali berupaya sekuat kemampuan kami untuk meminimalisir penyebaran wabah di Bali ini melalui salah satu caranya penyemprotan disinfektan,” tutunya. []

Berita terkait
Takut Corona, Rusia Pulangkan 500 Warganya dari Bali
Dubes Rusia untuk Indonesia bermohon kepada Gubernur Bali agar memberikan sinyal hijau kepada warganya untuk menuju ke Bandara Ngurah Rai.
Pecalang Bali, Ujung Tombak Warga Diam di Rumah
Pecalang atau polisi adat dikerahkan agar masyarakat tetap berada di rumah untuk memutus rantai pandemi Covid-19.
Cegah Corona oleh ASDP Banyuwangi saat Mudik Nyepi
PT ASDP Ketapang, Banyuwangi mengalami keterbatasan petugas dan alat saat arus mudik Nyepi dari Bali.
0
Kekurangan Pekerja di Bandara Australia Diperkirakan Samapi Tahun Depan
Kekurangan pekerja di bandara-bandara Australia mulai bulan Juli 2022 diperkirakan akan berlanjut sampai setahun ke depan