Jakarta - Roni, anggota Brimob, mengaku sudah lima minggu dialihtugaskan ke Jakarta. Dia adalah satu dari 500 anggota Brimob asal Aceh yang mendapat mandat untuk mengamankan situasi keamanan di Jakarta pasca-pemilu 2019.
Semua yang ia lakukan itu semata demi menjalankan tugas negara, meskipun harus meninggalkan anak dan istri yang menantinya penuh cemas di kampung halaman.
Dengan istri saya terus berkomunikasi. Dia mencemaskan kondisi saya di sini. Namun ya mau gimana lagi, saya sedang melaksanakan tugas negara. Saya mesti tenangkan dia (istri) yang risau di sana.
"Ini perintah dari atasan, kita (Brimob) hanya menjalankan tugas negara. Entah sampai kapan, pokoknya ya sampai situasi (Jakarta) kondusif. Kita hanya tunggu instruksi," jelas pria berusia 42 tahun itu.
"Dengan istri saya terus berkomunikasi. Dia mencemaskan kondisi saya di sini. Namun ya mau gimana lagi, saya sedang melaksanakan tugas negara. Saya mesti tenangkan dia (istri) yang risau di sana," sambungnya.
Ia mengaku, tak mendapat pelatihan secara khusus guna menakar potensi ricuh massa pendemo yang dapat terjadi kapan pun di ibu kota. Dia hanya mendapat arahan menempati titik tertentu.
"Seperti saat ini saya ditempatkan di sekitaran Bawaslu. Kemarin malam (21 Mei) saya digeser ke Atma Jaya, kondisi di sana aman," ujarnya pada Tagar, Rabu 22 Mei 2019.
Pantang Pulang Sebelum Aman
Seperti umat muslim pada umumnya yang ingin menjalankan ibadah ramadan dengan tenang bersama keluarga, ia pun menginginkan hal demikian. Mungkin saat ini tidak dapat terlaksana, Sebab Kapolri Tito Karnavian telah mengumumkan siaga untuk jajaran aparatur keamanan negara hingga 25 Mei mendatang.
Dalam demonstrasi massa pasca-penetapan rekapitulasi suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), yang memenangkan capres petahana Joko Widodo (Jokowi), dia sangat berharap tidak ada provokator yang makin memperkeruh situasi.
"Semoga saja tidak ada 'kompor' yang makin memanasakan massa pedemonstran. Agar Indonesia ini damai. Kita (umat muslim) kan sedang menjalankan ibadah suci ramadan, semoga saja Indonesia ini damai, itu yang saya inginkan," kata dia.
Apabila massa tidak berangsur tenang hingga Idul Fitri sekalipun, Roni tetap bersedia bertugas mengawal keamanan di wilayah Jakarta. Dia baru bersedia pulang ke Aceh apabila ada perintah langsung dari atasan.
"Ini panggilan, ini tugas negara, ini kewajiban. Saya siap kapan pun. Pokoknya sampai situasi kondusif saya ada di sini," kata Roni.
Namun Roni tidak memungkiri kalau dia ingin merayakan Idul Fitri bersama keluarga di kampung halaman.
"Kalau lebaran inginnya bersama keluarga dong. Tapi kalau masih ada penugasan pengamanan di Jakarta, saya akan tetap disini sampai aman, sekaligus menunggu perintah langsung dari atasan," pungkasnya. []
Baca juga: