Rojer Siahaan, Mahasiswa yang Tewas Tawuran di Medan

Tidak sedikit ungkapan duka cita disampaikan melalui Facebook atas meninggalnya Rojer, mahasiswa Fakultas Pertanian Nommensen Medan.
Rojer Siahaan, mahasiswa Fakultas Pertanian Nommensen Medan, asal Balige, Kabupaten Tobasa, Sumatera Utara. (Foto: Tagar/Facebook)

Medan - "Bangun dek. Bilang sama semua orang yang nangis ini kalo kau lagi tidur aja bentar, bukan pergi untuk selamanya. Rojer bangun sayang, pura2 tutup mata biar dibilang apa kau???? janjimu "ka, aku akan jaga kaka. Siapa pun yang menyakitimu darahku yang pertama kali mengalir ditubuhnya. Mananya sayang kakak???? Mananya tondiku.”

Itulah ungkapan kesedihan Cindy Claudia Marchdiana Siahaan yang dia tulis di akun Facebook-nya setelah mendengar kabar duka cita meninggalnya Rojer Siahaan, mahasiswa yang tewas ditikam pada kejadian tawuran mahasiswa di Universitas HKBP Nommensen, Jumat, 23 November 2019 siang.

Peristiwa yang oleh sebagian orang "sangat memalukan" karena terjadi di kampus berlandaskan agama itu mendapatkan banyak respons. Tidak sedikit ungkapan duka cita disampaikan atas meninggalnya Rojer, mahasiswa Fakultas Pertanian Nommensen, asal Balige, Kabupaten Toba Samosir.

Kejadian tawuran antar mahasiswa di kampus Nommensen terjadi pada Jumat siang dipicu karena persoalan sepele. Sebelumnya, mahasiswa dari dua fakultas, yakni Fakultas Pertanian dan Fakultas Teknik bermain futsal sehari sebelumnya. Pada saat terjadi permainan, terjadi saling singgung dan berlanjut keesokan harinya.

Entah apa pemicunya, di kampus antar mahasiswa bertemu dan terjadi tawuran yang mengakibatkan dua mahasiswa jadi korban dan satu orang tewas ditikam dengan sebilah pisau.

"Ada dua korban, satu orang meninggal," ujar Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto saat turun ke lokasi kampus Nommensen, yang berlokasi di Jalan Sutomo, Medan, Jumat sore, beberapa saat setelah kejadian.

Humas Universitas HKBP Nommensen, Jhonson Rajagukguk juga membenarkan kejadian itu.

"Ia, memang ada satu meninggal, tapi biarlah kepolisian yang memberikan keterangan karena kita masih rapat internal kampus," kata Jhonson saat dihubungi Tagar, Jumat, 22 November 2019 sore.

Jhonson enggan menjelaskan kejadian itu secara detail. "Tapi tolonglah Pak, biar sajalah dulu kampus yang berkordinasi menyelesaikan masalah ini secara internal," katanya.

Diminta Segera Tangkap Pelaku

Kejadian tawuran bukan pertama kali terjadi di kampus Nommensen. Namun, kejadian Jumat siang yang "mematikan" itu dianggap salah satu kejadian berdarah.

Rojer SiahaanJasad Rojer Siaghaan, mahasiswa Fakultas Pertanian Nommensen Medan, asal Balige, Kabupaten Tobasa. (Foto: Tagar/Facebook)

Tidak sedikit teman Rojer yang merasa kehilangan. Salah seorang teman Rojer, Iwan Sinaga, mengaku tak percaya atas kepergian Rojer, karena beberapa hari sebelum kejadian, Rojer masih sempat saling mengirim pesan dengannya melalui WhatsApp untuk mengajak bertemu.

"Selamat jalan ma dek Rojer Siahaan, i chat to do iba narahai marbasa Indonesia, hape topu parlaon mi bah tarsonggot au bah Rojer. Selamat jalan dek sonang maho di lambung ni Jesus i. (Selamat jalan dek Rojer Siahaan, masih kau chat aku beberapa hari lalu berbahasa Indonesia. Ternyata tiba-tiba kau pergi, terkejut aku bah Rojer. Selamat jalan dek, senanglah kau di sisi Yesus)," tulisnya di akun Facebook-nya.

"Selamat jalan ma ate Anggi Rojer Siahaan. Baru jumpang Dope Hita nakkin pagi hubereng senyummi Anggia mansai ganteng berengon bohimi alai songonon ma panginggalmu tu au Abang Mon ate. (Selamat jalanlah adek Rojer Siahaan. Baru ketemunya kita tadi pagi, kutengok senyummu yang ganteng itu, tapi rupanya begitulah caramu pergi meninggalkan abangmu ini, ya," ungkap Martin Marihot Hutajulu, teman Rojer.

Komentar lain juga mempertanyakan, kenapa kejadian itu pada akhirnya harus menelan korban jiwa.

"Parah ini, masa' sampai nyawa melayang," ungkap Arfizal Rajagukguk di melalui akun Facebook-nya.

Ungkapan kekesalan disampaikan Poli A Simanjuntak, yang menganggap ini kejadian memalukan. Ia pun meminta agar pihak kampus dan polisi mengusut siapa pelaku penusukan itu.

"Tangkap dan proses hukum para pelaku," tulisnya di akun Facebook-nya, Jumat, 22 November 2019 malam. []

Berita terkait
Nommensen Medan Akui Mahasiswa Tewas Akibat Tawuran
Humas Universitas HKBP Nommensen Medan membenarkan satu mahasiswa tewas dalam tawuran.
Sesama Mahasiswa Nomensen Medan Bentrok, Satu Tewas
Dua kelompok mahasiswa terlibat aksi tawuran, di areal kampus Universitas HKBP Nomensen Medan. Satu tewas, satu luka.
Sampah Medan 2.000 Ton per Hari, Bisa Jadi Uang
Kota Medan menghasilkan 2.000 ton sampah per hari. Dari sisi lingkungan menjadi sumber masalah kesehatan. Dari kacamata ekonomi bisa jadi uang.