Jakarta - Imam Besar Front Pembela Islam Rizieq Shihab menyampaikan salah satu agenda politik Persaudaraan Alumni atau PA 212 adalah jihad fisabilillah. Hal itu disampaikan melalui teks pidato yang dibacakan Ketua Umum FPI Sobri Lubis dalam Munas II PA 212, di Sentul, Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu, 18 Juli 2020.
"Izinkan saya pada hari ini untuk menyampaikan amanat mewakilkan Ketua Pembina Habib Muhammad Rizieq bin Husen Shihab, imam besar kita yang menyampaikan sambutannya pada hari ini untuk Munas ke-2 Persaudaraan Alumni 212 ini," kata Sobri Lubis dikutip Tagar dari kanal YouTube Front TV, Minggu, 19 Juli 2020.
Sehingga apa yang kita sampaikan bukan untuk kepentingan pribadi, apalagi untuk kepentingan ormas, kepentingan kelompok.
Sobri menjelaskan, terdapat lima (5) poin tertulis yang disampaikan secara tertulis dan cukup singkat untuk membuka Munas ke-2 PA 212 ini. Berikut pernyataan lengkapnya.
Baca juga: 3 Tahun Rizieq Shihab di Arab Saudi, FPI: Kezaliman
1. Beliau (Rizieq Shihab) mendukung sepenuhnya pelaksanaan Munas ke-2 Persaudaraan Alumni 212, serta berharap semoga berjalan sukses dan berkah.
2. Mengapresiasi segenap pengurus PA 212 atas kerja kerasnya selama ini, semoga diberi ganjaran yang berlipat ganda dari Allah SWT.
3. Mengajak semua peserta Munas Persaudaraan Alumni 212 agar tertib dan disiplin, serta berakhlakul karimah dalam bermusyawarah, demi terjaganya ukhuwah islamiyah dan kebersamaan, serta kekompakan perjuangan ke depan.
4. Kepemimpinan PA 212 ke depan harus lebih memantapkan hati dan langkah dalam perjuangan membela agama, bangsa dan negara, serta berani mengambil resiko.
5. Persaudaraan Alumni 212 tidak boleh menjadi underbow partai politik manapun. Dan, agenda politik PA 212 harus tetap dalam koridor dakwah, hisbah, serta jihad fisabilillah dalam rangka untuk menegakkan izzul Islam wal muslimin, dan demi menebar rahmat untuk semesta alam.
Baca juga: Saudi Darurat Corona, Bagaimana Kesehatan Rizieq Shihab?
Menurut Sobri Lubis, apa yang telah disampaikan dalam 5 poin di atas adalah tetap mengarahkan PA 212 untuk tetap berpegang teguh dalam melaksanakan dakwah, hisbah, dan jihad.
Kemudian, warna politik PA 212 tetap mengacu pada siasah syariah di Republik Indonesia ini.
"Semoga Munas PA 212 ini berjalan dengan baik. Di sini cukup banyak sekali ide yang sempat saya diskusikan bersana teman-teman. Semua ide-ide harus didasari niat yang ikhlas. Pikiran yang ada dalam benak kita harus diniatkan untuk kepentingan Islam, sehingga apa yang kita sampaikan bukan untuk kepentingan pribadi, apalagi untuk kepentingan ormas, kepentingan kelompok, dan kepentingan apapun," kata Ketua Umum FPI Sobri Lubis. []
