Rio Febrian, Penyanyi Minahasa Ditinggal Sang Ibunda

Rio Febrian tengah dirundung duka setelah kepergian sang ibunda tercinta Nancy Kosakoy pada Senin, 16 September 2019.
Penyanyi Rio Febrian. (Foto: Instagram/riofebrian25)

Jakarta - Rio Febrian tengah dirundung duka setelah kepergian sang ibunda tercinta Nancy Kosakoy pada Senin, 16 September 2019. Hal itu meninggalkan rasa sedih yang mendalam.

Pria pemilik nama asli Rio Febrian Samandan ini lahir di Jakarta, 25 Februari 1981. Ia mulai dikenal di dunia hiburan setelah sukses memenangkan sejumlah perlombaan menyanyi tingkat nasional seperti, menjuarai lomba menyanyi Bahana Suara Pelajar tahun 1994 dan juara II Bintang Radio dan Televisi tahun 1997.

Rio FebrianPenyanyi Rio Febrian. (Foto: Instagram/riofebrian25)

Pada 1997, Rio kembali sukses meraih juara II Bintang Radio dan Televisi dan juara I Grand Champion Asia Bagus tahun 1999 silam.

Mengikuti sejumlah kontes menyanyi mulai dari tingkat nasional hingga Asia membuat bakatnya dalam dunia tarik suara semakin terasah.

Kiprahnya di dunia tarik suara semakin melambung, pada tahun 2000 Rio Ferbrian berhasil memiliki album solo dengan single berjudul Nada Kasih, dinyanyikan bersama Erra Fazira dari Malaysia.

Pria berdarah Minahasa itu kemudian dilirik oleh Elfa's Choir untuk ikut serta dalam kompetisi paduan suara Internasional, Choir Olympic 2000 di Linz, Austria.

Rio berhasil membawa pulang piala kemenangan atas raihan peringkat I Male Ensemble dan juara I Adult Choir.

Rio FebrianPenyanyi Rio Febrian. (Foto: Instagram/riofebrian25)

Melihat raihan prestasi pria 38 tahun itu, tahun berikutnya, 2001 ia langsung meluncurkan album perdana dengan menggunakan namanya sendiri Rio Febrian dengan menelurkan hits single karya Yovie Widianto yang berjudul Bukan Untukku.

Ayah dua anak itu kembali merilis album kedua pada pertengahan 2004. Dalam album ini ada tiga lagu dengan musik melankolis yaitu, Rasa, Cinta Kita, dan Kasih.

Tidak berhenti sampai disitu, dua tahun berikutnya, pada 2006 Rio kembali menyapa telinga penggemarnya dengan merilis album ketiga yang bertajuk Rio F3brian.

Dalam album ini, Rio menggandeng beberapa musisi seperti Aria Baron mantan personel grup band Gigi, penyanyi Edo Kondologit, dan pemenang Malaysian Idol, Jaclyn Victor.

Rio FebrianPenyanyi Rio Febrian. (Foto: Instagram/riofebrian25)

Album ini ternyata empat lagu di antaranya merupakan ciptaan Rio sendiri yang terinspirasi dari sosok wanita yakni, Jenuh, Wanita, Palsu, dan Terindah, serta Ceritera Cinta berduet dengan Jaclyn Victor.

Pada bulan Maret 2009, Rio kembali meluncurkan album terbarunya yang diberi judul Aku Bertahan. Album yang satu ini berbeda dengan lagu-lagu sebelumnya. Ia tak lagi menggunakan lirik-lirik melankolis dan puitis. Namun, lebih ke lirik yang spontan dan cuek.

Menjalani karier puluhan tahun di dapur rekaman, Rio Febrian telah sukses meraih sejumlah penghargaan seperti Best Male New Artist dan Gold Award from Sony Music Entertainment Indonesia (Album Rio Febrian) tahun 2002, serta Best Male Pop Singer pada Anugerah Musik Indonesia" tahun 2005.

Rio resmi menikahi artis peran Tawa Sutra, Sabria Kono menjadi istri pada 3 Februari 2010 lalu. Hasil pernikahan sejoli beda agama itu, dikaruniai dua orang anak yang bernama Jamaica Fosterianco Febrian dan Kalampati Sinarra Febrian. []

Berita terkait
Chrisye, Penyanyi Legendaris Dijadikan Google Doodle
Chrisye, penyanyi legendaris Indonesia menjadi Google Doodle pada Senin, 16 September 2019. Sosoknya tampil pada laman pencarian utama Google.
Ida Laila Penyanyi Sepiring Berdua Tutup Usia
Ida Laila penyanyi Sepiring Berdua meninggal dunia pada kamis dini hari, 12 September 2019 dikarenakan sakit komplikasi yang dideritanya.
Agung Hercules Penyanyi Dangdut Meninggal, Ini Profilnya
Agung Hercules, penyanyi dan aktor Indonesia tutup usia di Rumah Sakit Dharmais, Jakarta Barat, Kamis, 1 Agustus 2019.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.