Jakarta - Budayawan Ridwan Saidi mengatakan bagi yang menemukan sejumlah benda bersejarah, jangan terlalu mudah untuk mengklaim benda berasal dari zaman Kerajaan Sriwijaya, sebelumnya harus diteliti terlebih dahulu.
Ia mengatakan, Kerajaan Sriwijaya hanya cerita fiktif yang diceritakan turun temurun. Sehingga, temuan benda-benda peninggalan sejarah itu, menurutnya, bisa jadi hanya jejak dari sekelompok bajak laut.
Sriwijaya itu kan kerajaan fiktif, kita enggak sebut dah. Itu bajak laut.
Benda-benda itu, kata dia, bisa saja dari kapal tenggelam, penyamun, atau dari bajak laut, segala hal bisa terjadi.
"Jadi jangan klaim dari Sriwijaya. Itu sudah tidak bermutu." ucap Ridwan.
Sebelumnya, arkeolog Badan Arkeologi Sumatera Selatan menemukan berbagai benda peninggalan masa lalu di lahan gambut yang terbakar di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, tepatnya di kawasan pesisir timur Sumatera.
Salah satu arkeolog Retno Purwanti menyebut benda yang ditemukan itu jika dilihat dari ukiran dan bentuk, diduga buatan zaman Kerajaan Sriwijaya abad 9 hingga 14. Ditemukan pula artefak yang berasal dari kapal seperti kemudi, papan, serta dayung.
Berdasarkan hasil temuan ini menunjukkan kawasan pesisir timur Sumatera yang dulu merupakan kawasan perdagangan atau pelabuhan besar Kerajaan Sriwijaya hingga Kesultanan Palembang.
Pada Agustus 2019, Ridwan Saidi secara tegas menyatakan bahwa Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan dongeng. Ia menganggap Sriwijaya hanya sebatas sekelompok bajak laut.
Hal tersebut diterangkan Ridwan dalam dua video yang diunggah akun YouTube Macan Idealis pada 23 Agustus 2019 dan 25 Agustus 2019. Menurut dia, kerajaan Sriwijaya hanya dongeng, tidak ada jejaknya di Nusantara.
“Sriwijaya itu kan kerajaan fiktif, kita enggak sebut dah. Itu bajak laut,” kata Ridwan. []