Ricuh Penyemprotan Disinfektan di Pasar Raya Padang

Sejumlah pedagang di Pasar Raya Padang menolak ditertibkan saat jajaran Pemko Padang hendak melakukan penyemprotan disinfektan.
Petugas TNI memantau proses pemindahan barang pedagang di Pasar Raya Padang yang akan dilakukan penyemprotan disinfektan. (Foto: Tagar/Dok. Muhammad Aidil)

Padang - Ratusan pedagang di Pasar Raya Padang, Sumatera Barat (Sumbar) menolak ditertibkan ketika jajaran Pemko Padang hendak melakukan penyemprotan disinfektan di pusat perbelanjaan ibu kota provinsi Sumbar itu, Selasa, 31 Maret 2020.

Kami hanya diberi tahu akan dilakukan penyemprotan disinfektan, namun tak lama petugas datang dan mengangkut barang jualan kami dan memasukkan ke dalam mobil truk.

Namun, penolakan tersebut tidak menghalangi petugas gabungan untuk menyemprotkan disinfektan pencegahan virus corona (covid-19) di lokasi keramaian.

Salah seorang pedagang yang berada di Jalan Sandang Pangan, Pasar Raya Padang, Fitri, 34 tahun, mengatakan menolak ditertibkan lantaran tidak adanya pemberitahuan terlebih dari petugas. Biasanya, sebelum aksi penertiban selalu didahului lewat pemberitahuan terlebih dahulu.

"Kali ini tidak, kami hanya diberi tahu akan dilakukan penyemprotan disinfektan, namun tak lama petugas datang dan mengangkut barang jualan kami dan memasukkan ke dalam mobil truk, kami marah dengan tindakan itu," katanya.

Selain tak terima barang dagangannya dan ratusan pedagang lain diangkut paksa oleh petugas gabungan, dirinya mengeluhkan menurunnya daya beli masyarakat pasca pandemi virus corona. Lebih-lebih Kota Padang kini menetapkan bencana corona sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

"Jika ini dilakukan terus, kami mau makan apa? Sementara pekerjaan kami memaksa berjualan setiap hari," katanya.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang Endrizal mengatakan pihaknya hendak melakukan penyemprotan cairan disinfektan lantaran khawatir penularan virus corona semakin merebak dan menyerang sejumlah orang yang berada di pasar, baik pedagang maupun pembeli.

"Kami khawatir itu, seandainya terjangkit saja satu orang, maka akan menular ke yang lainnya," katanya.

Endrizal menyebut penertiban akan dilakukan secara bertahap. Jika ada penolakan, pihaknya memaklumi dan berharap masyarakat paham akan situasi yang terjadi saat sekarang ini.

"Kita tidak ingin hal ini terjadi, namun situasilah yang memaksa kami demikian," tuturnya. []


Berita terkait
Indehoi Siang, 14 Remaja Ditangkap Satpol PP Padang
Tujuh pasang remaja ditangkap Satpol PP Padang, Sumatera Barat, karena kedapatan berduaan di kamar kos siang hari.
Perjalanan Kereta Api di Sumbar Dipangkas
PT KAI Divre II Sumatera Barat memangkas layanan perjalanan kereta api ke sejumlah daerah demi perang melawan corona.
Angkutan Umum di Sumbar Diminta Stop Beroperasi
Gubernur Sumatera Barat menyurati perusahaan angkutan umum agar menghentikan operasionalnya sementara demi mencegah penyebaran corona.