Ribuan Warga Banda Aceh di Tes Swab Virus Corona

Sebanyak 1.300 warga Kota Banda Aceh, Aceh diperiksa swab untuk pengecekan virus corona (Covid-19) menggunakan polymerase chain reaction (PCR).
Petugas medis dari Unsyiah sedang mengambil swab warga Kota Banda Aceh di Posko Covid-19 Banda Aceh, Aceh, Kamis, 4 Juni 2020. (Foto: Tagar/Rahmat Fajri)

Banda Aceh - Sebanyak 1.300 warga Kota Banda Aceh, Aceh diperiksa swab untuk pengecekan virus corona (Covid-19) menggunakan polymerase chain reaction (PCR) milik Universitas Syiah Kuala (Unsyiah).

Pemeriksaan swab ini dilaksanakan mulai hari ini, Kamis 4 Juni 2020 hingga seminggu ke depan yang terpusat di fasilitas pelayanan kesehatan di Kota Banda Aceh.

"1.300 penduduk Banda Aceh, InsyaAllah kami dalam satu minggu ini selesaikan tes secara PCR di kota Banda Aceh," kata Rektor Unsyiah, Samsul Rizal kepada wartawan saat melaunching tes PCR pertama di Posko Covid-19 Banda Aceh, Kamis, 4 Juni 2020.

Samsul mengatakan, Unsyiah juga akan bekerjasama kabupaten/kota lainnya di Aceh untuk melaksanakan tes PCR massal ini. Sehingga bisa memenuhi target 0,5 persen dari penduduk Aceh.

"Ini juga untuk menuju new normal, kita tidak ingin terus-terusan pakai masker, ya salah satunya kita tes Covid-19, kalau nanti hasil tes PCR tidak ada kontak lokal, maka bisa dikatakan bebas corona, dan anak-anak bisa sekolah seperti semula," ujarnya.

Kalau tes mandiri mahal, ini semua biaya ditanggung Pemko Banda Aceh, sedangkan peralatan dan laboratorium punya Unsyiah.

Sementara itu, Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman menyampaikan, pemeriksaan tes swab massal ini merupakan langkah pemerintah dalam rangka persiapan penerapan kebijakan new normal di ibu kota.

"Kesiapan kita inilah salah satu syarat harus dilakukan swab sebanyak 1.300 orang, sehingga persyaratan penting untuk melaksanakan new normal akan terpenuhi," ucap Aminullah.

Aminullah menyebutkan, 1.300 warga Banda Aceh yang di tes swab tersebut diambil secara acak dari total 260 ribu jiwa penduduk di kota gemilang itu. Langkah ini kesempatan baik bagi masyarakat untuk memutus mata rantai virus yang belum ada vaksinnya ini.

"Kalau tes mandiri mahal, ini semua biaya ditanggung Pemko Banda Aceh, sedangkan peralatan dan laboratorium punya Unsyiah," sebut Aminullah.

Selain tes swab dengan PCR, Pemko Banda Aceh juga telah menggelar 2.700 rapid test bagi masyarakat. Hasilnya, tiga yang reaktif, namun setelah di-swab negatif.

Wali kota turut menginformasikan update kasus Covid-19 di Banda Aceh. Sejauh ini ada tiga kasus positif, namun sudah dinyatakan sembuh semua. Sementara PDP nihil, dan ODP tersisa 58 orang. []

Berita terkait
Gempa 4,8 Magnitudo Guncang Aceh Usai Salat Subuh
Gempa bumi berkekuatan 4,8 Magnitudo menguncang Aceh usai salat subuh, Kamis, 4 Juni 2020.
10 Tahun Menunggu, Warga Abdya Aceh Gagal Naik Haji
Setelah 10 tahun menunggu, sebagian calon jemaah haji Kabupaten Aceh Barat Daya, Aceh gagal berangkat haji.
Pasutri di Aceh Kompak Lakukan Pembunuhan Berencana
Polisi berhasil mengungkap pembunuhan yang dilakukan pasangan suami istri di Aceh.
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi