Jakarta – Pemerintah melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Kimia Farma Tbk. tengah membangun kerjasama pengadaan vaksin covid-19 dengan perusahaan farmasi asal Uni Emirat Arab (UEA) Sinofarm 42. Rencananya, kolaborasi tersebut bakal menghasilkan sekitar 10 juta vaksin dalam waktu dekat.
“Vaksin tersebut tengah menjalani uji klinis tahap ketiga,” tulis Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) seperti yang dikutip pada Rabu, 9 September 2020.
Komitmen itu disebut-sebut sebagai bentuk inisiasi pemerintah Indonesia yang menggalang kolaborasi dengan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) beberapa waktu lalu. Disebutkan pula bahwa produk vaksin yang nantinya dihasilkan bakal memiliki sertifikat hal, mengingat mayoritas penduduk Indonesia merupakan muslim.
Selain itu, vaksin kerjasama Sinopharm ini diklaim telah mendapatkan izin produksi dari emergency of authorization dari otoritas setempat.
“Uji klinis fase satu dan dua telah selesai dan mendapat sertifikat halal dari,” tegas Kepala BPOM Penny Lukito.
Adapun, uji klinis tahap tiga dan juga produksi massal diperkirakan akan selesai pada akhir tahun ini.
“Kami mendapati bahwa Uni Emirat Arab sangat memegang komitmen untuk menyediakan vaksin Covid-19 dengan membangun kerjasama dengan Indonesia. Kami berharap pada akhir tahun nanti sekitar 10 juta vaksin akan bisa tersedia bagi masyarakat Indonesia,” jelas Penny.
Di dalam negeri sendiri, kandidat vaksin lokal bernama vaksin Merah Putih dikembangkan oleh Kementerian Riset dan Teknologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional serta Lembaga Biologi Molekuler Eijkman. Ada pula kandidat vaksin kolaborasi Bio Farma dengan Sinovac dari Tiongkok, Kimia Farma dengan G42 dari Uni Emirat Arab, dan Kalbe Farma dengan Genexine dari Korea Selatan.
Sebelumnya Direktur Utama PT Indofarma Tbk, Arief Pramuhanto mengatakan, sejatinya vaksin virus Covid-19 buatan perusahaan China, Sinovac Biotech akan dijual di Indonesia. Namun harganya masih belum diketahui, sedangkan waktu pendistribusiannya dijadwalkan pada Maret 2021.
"Kalau rencana awalnya paling cepat bisa diproduksi triwulan I/2021, mudah-mudahan sekitar Maret atau Februari bisa keluar,” kata Arief.