Revitalisasi Kali Lamong Terhambat Pembebasan Lahan

BBWS Bengawan Solo mengungkapkan rencana revitalisasi Kali Lamong yang melintasi empat daerah di Jawa Timur baru bisa dimulai tahun 2021 mendatang.
Anggota Komisi D DPRD Jawa Timur, Hidayat. (Foto: Tagar/Adi Suprayitno)

Surabaya - Revitalisasi Kali Lamong terhambat pembebasan lahan. Padahal Kali Lamong menjadi sumber terjadinya banjir di Surabaya, Lamongan, Mojokerto dan Gresik.

Pelaksana harian Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, Isdianto mengatakan, bahwa revitalisasi Kali Lamong diperkirakan baru bisa dimulai pada akhir 2021. Hal itu karena harus menunggu pembebasan lahan yang dilakukan pemerintah kabupaten/kota.

Problem utamanya adalah pembebasan lahan, sehingga kami sarankan untuk sharring antara pemerintah pusat dan daerah.

BPWS masih melakukan pemetaan lahan yang harus dibebaskan, sehingga akhir 2021 pengerjaan fisiknya bisa dimulai. Mengingat Kali Lamong merupakan pekerjaan BBWS sejak tahun 2013, tetapi yang belum tuntas.

"Problem utamanya adalah pembebasan lahan, sehingga kami sarankan untuk sharing antara pemerintah pusat dan daerah," kata Isdianto, usai hearing dengan Komisi D DPRD Jatim, Senin 27 Januari 2020.

BBWS akan mengajukan anggaran ke pemerintah pusat, jika pembebasan lahan oleh kabupaten/kota sudah selesai. Pembebasan lahan yang paling luas adalah Kabupaten Gresik yakni sekitar 149 hektar karena berada di bagian hilir.

Dia tak memungkiri pembebasan lahan membutuhkan waktu yang cukup lama. Salah satu tahapan yang harus dilalui adalah melakukan study larap identifikasi kebutuhan tanah. Kemudian penetapan lokasi (Panlok) dan proses pembebasan lahan dengan melibatkan tim appresial untuk penentuan harga yang layak.

"Saya kira kalau proses berjalan lancar, study larap butuh waktu 1 tahun, lalu penlok 6 bulan, dan proses pembebasan lahan butuh waktu 9 bulan, baru dilakukan lelang. Jadi saya berharap awal 2021 sudah bisa dilakukan pembebasan lahan," ujarnya.

Sementara Anggota Komisi D DPRD Jawa Timur, Hidayat meminta agar empat daerah yang berada di daerah aliran sungai (DAS) Kali Lamong segera melakukan pembebasan lahan untuk program revitalisasi Kali Lamong. Mengingat program itu sudah masuk dalam Perpres No.80/2019 dialokasikan sebesar Rp 1,04 triliun dari APBN.

"Proses pembebasan ini menjadi tanggungjawab empat daerah yakni Surabaya, Gresik, Lamongan dan Mojokerto. Pembebasan lahan bisa selesai tahun 2021," kata Hidayat.

Hidayat menyebut Pemkab Gresik mengalami kendala karena lahan yang harus dibebaskan terlalu luas yakni kisaran 100 hektare lebih. Mengingat lahan itu juga untuk membuat waduk. Sementara anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 600 miliar.

"Kendala inilah yang kami khawatirkan bisa menghambat pembangunan fisik revitalisasi Kali Lamong pada 2021 mendatang," terangnya.

Pemkab Gresik diharapkan bisa segera menemukan solusi agar harga pembebasan lahan bisa terjangkau. Mengingat laporan Pemkab Gresik harga pasaran lahan yang akan dibebaskan sekitar Rp 400 ribu permeter persegi, sehingga perlu dilakukan negosiasi ulang. []

Berita terkait
Pemprov Bali Pastikan Belum Ada Suspect Virus Corona
Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra menyabut mewabahnya virus corona tidak hanya mengganggu sektor kesehatan, tetapi juga sektor pariwisata.
Sempat Viral, Pencuri Hp di Malang Diamankan Polisi
Aksi tersangka mencuri di salah satu counter handphone sempat terekam dengan mengancam pemilik toko dengan golok.
Dianggap Lalai Polisi di Malang Ditetapkan Tersangka
Polisi yang menyebabkan tabrakan beruntun di Kota Malang ditetapkan tersangka setelah dianggap lalai saat mengendarai mobil patroli.
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.