Respon Khofifah Potensi Tsunami di Pantai Selatan Jatim

Khofifah mengungkapkan sebelumnya sudah meminta BMKG untuk melakukan pemetaan terkait lempengan bumi di wilayah Pantai Selatan Jawa Timur.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan rencana uji coba konser Ari Lasso di Pasuruan batal. Pihak inisiator akan mengkaji ulang rencana kegiatan tersebut. (Foto: Dokumen Tagar/Adi Suprayitno)

Surabaya - Gubernur Khofifah Indar Parawansa menanggapi hasil riset Institut Teknologi Bogor (ITB) terkait potensi terjadinya Megathrust atau gempa dan tsunami besar di Selatan Pulau Jawa. Untuk di Jawa Timur, potensi tersebut berada di wilayah Pantai Selatan. 

Setelah mendapat informasi tentang riset tersebut, Khofifah langsung berkoordinasi dengan ITB, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dan Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya (ITS).  

Kami langsung melakukan koordinasi dengan pakar LIPI, ITB, dan ITS untuk menyikapi riset tentang potensi tsunami itu.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa merespons serius terkait sejumlah riset tentang ancaman masa depan potensi gempa bumi dan tsunami di laut selatan Pulau Jawa, kususnya wilayah Jawa Timur.

"Kami langsung melakukan koordinasi dengan pakar LIPI, ITB, dan ITS untuk menyikapi riset tentang potensi tsunami itu," kata Khofifah melalui keterangan tertulisnya kepada Tagar, Rabu, 30 September 2020. 

Mantan Menteri Sosial (Mensos) itu, mengaku Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur pernah meminta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk melakukan pemetaan lempengan bumi yang berpotensi terjadinya gempa besar dan tsunami. 

Selain itu, Pemprov juga memasang di beberapa titik alat early warning system (EWS) untuk mendeteksi dini terjadinya tsunami. 

"Saya juga sudah minta agar alat deteksi dini itu secara kontinyu dicek. Jangan sekedar dipasang, tapi harus rutin dikontrol. Ini penting untuk warga," kata dia.

Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama ini mengaku sudah memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk membentuk desa tangguh bencana. Diharapkan dengan adanya desa tangguh bencana tersebut bisa memberikan edukasi evakuasi kepada warga jika terjadi bencana, khususnya gempa dan tsunami. 

"Artinya pola-pola penanganan dan kesiapsiagaan bencana ini sudah sejak lama kami lakukan. Masyarakat memang harus waspada dan siaga," tuturnya. 

Sebelumnya, peneliti ITB, Sri Widiyantoro mengungkapkan hasil risetnya menyebutkan adanya potensi gempa magnitudo 9,1 dan tsunami setinggi 20,2 meter di selatan Pulau Jawa. 

Dalam riset itu, diperkirakan wilayah selatan Jawa Barat akan dilanda tsunami setinggi 20 meter dan selatan Jawa Timur mencapai 12 meter.

Sementara Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Pasuruan, Suwarto mengataka jika melihat peta sumber gempa, memang selatan Jawa memiliki potensi. Hal itu ditunjukan dengan adanya zona Subduksi atau tumbukan lempeng.

"Kalau mengatakan potensi itu ada. Selatan Jawa itukan ada zona subduksi, tumbukan lempeng itu. Nah itu, ada zona megatrust juga. Jadi potensinya ada," ujarnya kepada Tagar saat dihubungi melalui telepon selulernya, Jumat, 25 September 2020.

Meski ada potensi terjadinya gempa dan tsunami, tetapi BMKG tidak bisa memastikan kapan gempa dan tsunami itu tejadi.

"Cuma kan kita engga tahu kapan terjadinya," tuturnya.

Untuk wilayah di Jawa Timur, Suwarto mengungkapkan wilayah di Pantai Selatan memiliki potensi dan kerawanan cukup tinggi jika terjadi tsunami. Suwarto beralasan, wilayah tersebut dekat dengan pantai serta belum adanya jalur khusus evakuasi.

"Untuk wilayah Jatim, sepanjang Pantai Selatan Jawa itu memiliki potensi dan kerawanan terhadap tsunami. Tentunya yang dekat pantai kemudian dan tidak ada jalur khusus untuk evakuasi. Nah itu, mempunyai risiko tinggi," tuturnya.

Tak hanya itu, ketinggian pantai juga akan sangat berpengaruh bagaimana bisa menahan gelombang tsunami. Dari sejumlah wilayah di Pantai Selatan Jatim, Kabupaten Pacitan merupakan wilayah memiliki risiko tinggi.

"Ketika terjadi tsunami akan berisiko, karena itu kan tempatnya cekungan. Tetapi selama ini kita komunikasi dengan BPBD Pacitan, sudah aktif memberikan pelajaran atau edukasi terhadap warganya terkait ancaman itu," kata dia.

Selain Kabupaten Pacitan, kata Suwarto, daerah seperti Tulunggagung, Trenggalek, Lumajang, Jember, dan Banyuwangi juga memiliki potensi sama.

"Sebenarnya sepanjang Pantai Selatan Jatim itu punya potensi yang sama. Jadi mulai dari Pacitan, Tulungagung, Trenggalek, Lumajang, Jember, sampai Banyuwangi itu mempunyai potensi dan kerawanan sama tinggi terhadap tsunami ," tuturnya.

Meski demikian, lanjut Suwarto, riset yang dilakukan oleh ITB hanya untuk melihat potensi terjadinya gempa dan tsunami. Tetapi untuk menentukan waktu kapan terjadinya tsunami dan gempa masih belum terpecahkan.

"Kalau menghitung potensi tsunami dan gempa akan terjadi bisa saja dihitung. Tetapi yang menjadi kendala itu adalah menghitung waktu, kapan terjadinya itu yang masih belum terpecahkan," ucapnya.[]

Berita terkait
Penjelasan Lengkap BMKG soal Potensi Tsunami 20 Meter
BMKG memberi penjelasan terkait hasil penelitian ilmuwan ITB soal potensi gempa besar yang bisa memicu tsunami setinggo 20 meter.
Isu Tsunami di Selatan Jawa, Geolog UGM: Jangan Panik
Geolog UGM Gayatri Indah Marliyani meminta masyarakat tidak panik dengan isu potensi gempa besar dan tsunami 20 meter. Apa analisanya?
Potensi dan Kerawanan Tsunami Wilayah Pantai Selatan Jatim
Berdasarkan peta sumber gempa BMKG, wilayah Pantai Selatan memiliki potensi terjadinya gempa dan tsunami karena ada zona subduksi.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.