Resesi, Dorong Konsumsi Domestik untuk Perbaiki Iklim Usaha

Dalam kondisi resesi, peneliti Indef, Media Wahyudi Askar menilai penting untuk mendorong konsumsi domestik untuk mengembalikan iklim usaha.
Ilustrasi Resesi Ekonomi (Foto: Pixabay)

Jakarta - Dalam kondisi resesi ekonomi, peneliti Institute for Developement of Economics and Finance (Indef), Media Wahyudi Askar menilai penting untuk mendorong konsumsi domestik untuk mengembalikan iklim usaha seperti sedia kala. Terlebih tingkat ketergantungan Indonesia terhadap pasar global yang rendah dibandingkan negara lain.

Menurutnya, sekarang memang program pemulihan ekonomi nasional (PEN), sekarang kuartal ke III, dan jelas Indonesia sudah masuk kategori resesi. Kalau dibandingkan dengan negara lain itu agregatnya tidak sebesar Singapura, Malaysia.

Penting menekan kasus Covid-19 di kota-kota besar mengingat industri  berada di perkotaan.

"Hanya saja, perlu diingat juga trade openness di Indonesia jauh lebih kecil dibandingkan negara-negara tersebut, artinya tingkat ketergantungan Indonesia terhadap pasar global tidak sebesar negara-negara itu, di satu sisi ini sebetulnya bisa menjadi pijakan awal bagaimana ekonomi Indonesia bisa digerakkan," kata Media saat dihubungi Tagar, Selasa, 29 September 2020.

Mengingat pasar global yang masih lesu, ucap Media, konsumsi domestik perlu didorong.Namun ini balik lagi kepada daya beli masyarakat.

"Jelas pasar global masih lesu, sehingga yang perlu didorong adalah konsumsi domestik, tapi sekali lagi konsumsi domestik ini kan tergantung daya beli, demand masyarakat, dan kaitannya dengan pertumbuhan kasus (Covid-19)," ucapnya.

Untuk itu, kata Media,  penting menekan kasus Covid-19 di kota-kota besar mengingat industri  berada di perkotaan. "Karena tidak seperti di negara lain yang industrinya itu berada di pinggiran kota besar karena ada block industri sendiri, tapi di Indonesia bahkan masih di tengah kota, sehingga ketika kota itu PSBB itu dilock semua industrinya jadi masalah," tutur  Media.

Dengan menekan kasus Covid-19 di kota-kota besar, ekonomi mungkin bisa pulih. Hal ini mengingat industri berjalan kembali di perkotaan. "Mau tidak mau di kota-kota besar, misalnya Jakarta, Surabaya itu tetap menjadi prioritas utama karena menjadi penggerak ekonomi utama, sambil kita terus mengantisipasi jangan sampai outbreaknya menyasar di daerah-daerah di bawah kota metropolitan seperti di kota-kota penyanggah," tutur Media. []

Berita terkait
Resesi Ekonomi, Core: Masyarakat Harus Punya Dana Darurat
Masyarakat diminta untuk jangan panik dengan masuknya Indonesia ke jurang resesi, sebaiknya mempunyai dana darurat.
Indonesia Hadapi Resesi Ekonomi, Apa Sih Arti Resesi?
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Indonesia pasti memasuki resesi lantaran pertuhan ekonomi dua kuartal berturut-turut negatif.
Ma'ruf Prediksi Resesi Ekonomi Mengintai Indonesia
Ekonom UMY Yogyakarta memprediksi resesi ekonomi mengintai Indonesia pada 2021. Ekonomi Indonesia bisa tumbuh jika vaksin corona sudah disebar.
0
Investasi Sosial di Aceh Besar, Kemensos Bentuk Kampung Siaga Bencana
Lahirnya Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan fondasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Seperti yang selalu disampaikan Mensos.