Indonesia Hadapi Resesi Ekonomi, Apa Sih Arti Resesi?

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Indonesia pasti memasuki resesi lantaran pertuhan ekonomi dua kuartal berturut-turut negatif.
Pengendara melintas di depan mural bergambar Polwan memasangkan masker kepada warga di Jalan Stasiun Kereta Api, Medan, Sumatera Utara, Senin , 21 September 2020. (Antara/Irsan Mulyadi/Lmo/wsj)

Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal III bakal minus 2,9 persen (-2,9 persen) sampai minus 1,1 persen (1,1 persen). Artinya, Indonesia pasti memasuki resesi lantaran dalam dua kuartal berturut-turut setelah di kuartal II ekonomi dalam negeri mengalami perlambatan tumbuh minus 5,3 persen.

Lantas, apa itu resesi?

Resesi sebenarnya tidak memiliki definisi secara resmi. Hanya saja, istilah umum yang sudah 'diaminkan sejuta umat' mendefinisikan resesi merupakan periode penurunan aktivitas ekonomi, dengan catatan periode penurunan tidak terjadi dengan sangat singkat seperti dilansir dari laman Internasional Monetery Fund (IMF).

Kemudian, defnisi praktis resesi yang digunakan sebagian besar komentator dan analis adalah penurunan dua kuartal berturut-turut dalam produk domestik bruto (PDB) riil (yang disesuaikan dengan inflasi) suatu negara, nilai semua barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara.

Meski demikian, definsi di atas yang fokus pada PDB dinilai sangat sempit. Sebab, untuk menentukan apakah suatu negara sedang mengalami resesi atau tidak lebih baik mempertimbangkan serangkaian ukuran kegiatan ekonomi yang lebih luas dan menggunakan indikator lain.

Industri GarmenPekerja perempuan memproduksi alat pelindung diri sebuah perusahaan garmen saat kunjungan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah di Jakarta, Rabu, 1 Juli 2020. Kunjungan Menaker tersebut guna memastikan pekerja perempuan pada sektor industri tidak mendapatkan perlakuan diskriminatif serta untuk mengecek fasilitas laktasi dan perlindungan kesehatan bagi pekerja terutama saat pandemi Covid-19. (Foto: Antara/M Risyal Hidayat/aww)

Assistant Director Stijn Claessens dan Assistant to the Director M. Ayhan Kose di Departemen Penelitian Internasional Monetery Fund (IMF) menilai resesi sebagai periode berkelanjutan ketika ekonomi turun dan pengangguran meningkat.

"Pengangguran meningkat, keuntungan perusahaan turun, pasar keuangan anjlok, dan sektor perumahan ambruk. Adakah satu kata untuk menggambarkan perkembangan ini? Ya: 'resesi'," kata keduanya seperti dilansir Tagar dalam Recession: When Bad Times Prevail.

Biro Riset Ekonomi Nasional (NBER) swasta di Amerika Serikat (AS), yang mengurus kronologi tanggal awal dan akhir resesi AS, menggunakan definisi yang lebih luas dan mempertimbangkan sejumlah ukuran aktivitas untuk menentukan tanggal resesi.

Komite Penanggalan Siklus Bisnis NBER mendefinisikan resesi sebagai penurunan signifikan dalam aktivitas ekonomi yang tersebar di seluruh ekonomi, berlangsung lebih dari beberapa bulan, biasanya terlihat dalam produksi, lapangan kerja, pendapatan riil, dan indikator lainnya. Resesi dimulai ketika ekonomi mencapai puncak aktivitas dan berakhir ketika ekonomi mencapai palung.

Konsisten dengan definisi ini, Komite berfokus pada serangkaian tindakan yang komprehensif termasuk tidak hanya PDB, tetapi juga lapangan kerja, pendapatan, penjualan, dan produksi industri untuk menganalisis tren dalam aktivitas ekonomi.

[]Dari sejumlah definisi tersebut, apakah resesi bisa diartikan secara singkat karena perekonomian suatu negara tidak mengalami pertumbuhan? []

Berita terkait
Pengamat UGM: Pekerja Informal Kunci Hindari Resesi
Pengamat UGM menyebut Indonesia bisa menghindari resesi ekonomi jika pekerja informal lebih diperhatikan.
Bukan Terancam Lagi, Indonesia Pasti Resesi Ekonomi
Uni Eropa dan sejumlah negara maju resmi masuk jurang resesi imbas pandemi Covid-19. Lalu bagaimana dengan ekonomi Indonesia?
Hindari Resesi, Ini Permintaan Jokowi ke Gubernur
Jokowi meminta Gubernur dari 34 provinsi di Indonesia mempercepat belanja Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) provinsi.