Rencana Perdamaian Thailand Selatan yang Diperbarui Disepakati di Kuala Lumpur

Setelah jeda satu tahun, perundingan dilanjutkan (6/2/2024) antara perwakilan Pemerintah Thailand dan kelompok separatis Barisan Revolusi Nasional
Ilustrasi - Seorang pendukung monarki Thailand mengibarkan bendera nasional raksasa di Bangkok, Thailand, 30 Agustus 2020. (Foto: voaindonesia.com/AP)

TAGAR.id, Kuala Lumpur, Malaysia - Para perunding dari Pemerintah Thailand dan kelompok pemberontak utama telah menyepakati peta jalan terbaru yang bertujuan untuk membawa perdamaian di wilayah selatan negara kerajaan yang bergolak itu setelah perundingan selama dua hari di Kuala Lumpur, kata pejabat Malaysia, yang njadi tuan rumah pembicaraan itu, Rabu (7/2/2024).

Setelah jeda satu tahun, perundingan dilanjutkan pada hari Selasa (6/2/2024) antara perwakilan Pemerintah Thailand dan kelompok separatis Barisan Revolusi Nasional, untuk mengakhiri konflik yang telah merenggut lebih dari 7.300 nyawa di wilayah yang mayoritas penduduknya Muslim itu sejak tahun 2004.

Kedua belah pihak pada prinsipnya telah menyetujui peta jalan perdamaian yang “diperbarui” itu, kata fasilitator Malaysia Zulkifli Zainal Abidin kepada wartawan, dan pertemuan teknis akan diadakan untuk menyelesaikan rinciannya pada akhir bulan ini dan pada bulan Maret. “Fokusnya adalah mengakhiri permusuhan dan konsultasi publik,” kata Zulkifli.

bom di thailand selatan 2017Ilustrasi: Pasukan keamanan terlihat di lokasi serangan bom di sebuah supermarket di Kota Pattani, Thailand selatan, 9 Mei 2017 (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

Kedua belah pihak berharap untuk menyetujui gencatan senjata yang mencakup periode waktu bulan puasa Ramadhan, yang dimulai pada 10 Maret, dan festival Songkran di Thailand pada pertengahan April.

Provinsi-provinsi paling selatan di Thailand – yang dijaga ketat oleh pasukan keamanan – secara budaya berbeda dari wilayah-wilayah lain Thailand yang mayoritas penduduknya beragama Buddha. Thailand menguasai wilayah yang berbatasan dengan Malaysia itu lebih dari satu abad yang lalu.

Para pemberontak di wilayah tersebut telah melancarkan pemberontakan tingkat rendah selama dua dekade terakhir, sebagai bagian dari upaya mereka menuntut hak otonomi yang lebih besar. Mereka secara rutin melancarkan serangan yang menarget pasukan keamanan dan simbol-simbol negara Thailand. (ab/lt)/AFP/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Serangan Bom di Thailand Selatan
Setidaknya 13 ledakan bom terjadi di Thailand selatan pada Jumat, 28 Januari 2022
0
Rencana Perdamaian Thailand Selatan yang Diperbarui Disepakati di Kuala Lumpur
Setelah jeda satu tahun, perundingan dilanjutkan (6/2/2024) antara perwakilan Pemerintah Thailand dan kelompok separatis Barisan Revolusi Nasional