Rencana ACTA Laporkan Presiden Jokowi Salah Alamat

Rencana ACTA laporkan Presiden Jokowi salah alamat. “Istana bagi kepentingan presiden untuk urusan resmi atau pribadi, bukan domain Ombudsman," ujar Misbakhun.
BERTEMU PENGURUS PSI: Presiden Joko Widodo bertemu pengurus Partai Solidaritas Indonesia (PSI). (Foto: Dok/PSI)

Jakarta, (Tagar 5/3/2018) – Rencana tim Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) untuk melaporkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Ombudsman Republik Indonesia (ORI) dinilai salah alamat.

"Ombudsman atau ORI adalah lembaga untuk menampung pengaduan masyarakat yang berkaitan dengan pelayanan publik oleh negara. Istana Negara bukanlah domain pelayanan publik karena istana tidak mengadakan pelayanan publik," kata politisi Partai Golkar Mukhammad Misbakhun melalui pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (4/3) malam.

Misbakhun mengemukakan hal tersebut menyikapi pernyataan tim ACTA yang berencana melaporkan Presiden Joko Widodo ke Ombudsman lantaran Presiden menerima tamu pengurus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Istana Negara.

Istana Negara, tegas anggota Komisi XI DPR RI itu adalah tempat Presiden menjalankan kegiatan protokoler kenegaraan, termasuk menerima tamu yang bersifat resmi ataupun informal.

"Penggunaan fasilitas negara seperti istana bagi kepentingan presiden untuk urusan resmi ataupun pribadi, bukanlah domain aduan yang menjadi kewenangan Ombudsman," ujar Misbakhun.

Menjawab pertanyaan, bagaimana dengan dugaan mal-administrasi karena Presiden Joko Widodo membahas soal politik dengan partai politik di Istana Negara? Misbakhun menegaskan, pertemuan antara Presiden Jokowi dengan pimpinan parpol di Istana Negara bukanlah hal baru.

Ia mencontohkan, Presiden Joko Widodo pernah menerima tamu Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, serta para elite parpol lainnya, secara terpisah di Istana Negara.

"Bahkan Presiden Jokowi juga pernah menerima pimpinan PKS di Istana Negara, pernah menerima Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo di Istana Bogor," jelas anggota Badan Legislasi DPR RI ini.

Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Timur II ini juga mengingatkan pihak-pihak yang pernah diundang Presiden Joko Widodo atau bertamu kepada Presiden di Istana Negara, untuk dapat menjaga ucapannya soal pertemuan di ranah publik.

Menurut dia, agar isi pertemuan tidak disalahartikan hingga menjadi polemik berkepanjangan di masyarakat. (ant/yps)

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.