Relawan Tak Ingin Prabowo Bikin Gemuk Koalisi Jokowi

Di tengah syukuran kemenangan Jokowi-Amin di Sentul, relawan Jokowi menyampaikan pandangan masa depan hubungan Jokowi-Prabowo.
Relawan Jokowi menggelar syukuran kemenangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Sentul Internasional Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Minggu, 14 Juli 2019. (Foto: Tagar/Moh Ainul Yaqin)

Bogor, Jawa Barat - Kemacetan menyambut kedatangan Tagar menuju Bogor. Sepanjang jalan memasuki Kota Hujan ini disesaki mobil dan motor. Tak heran laju kendaraan bak semut merayap di dinding.

Sampai jarak 100 meter dari Sentul Internasional Convention Center (SICC) tempat digelarnya syukuran kemenangan Jokowi-Ma'ruf dengan tema 'Visi Indonesia' laju kendaraan semakin tak berkutik. Pukul 15.30 baru tiba setelah melakukan perjalanan hampir 2 jam dari Jakarta.

Halaman SICC dipenuhi tenda-tenda memayungi kursi yang berjejer. Di ujung tampak panggung sudah dipenuhi para relawan bernyanyi lagu-lagu nasional beramai-ramai.

'Satu Nusa Satu Bangsa' selesai dinyanyikan. Ribuan relawan dari berbagai organisasi relawan pendukung Jokowi-Ma'ruf berduyun-duyun berdatangan. Ratusan relawan lain sudah menyambut di pos konsumsi membagikan nasi kotak untuk setiap relawan yang baru tiba.

Tak lama relawan yang menyanyi di panggung berhenti tanda acara sudah waktunya beralih memasuki agenda inti syukuran di dalam gedung SICC.

Ada yang masih asyik menyantap sajian nasi kotak, ada yang sudah berbaris untuk memasuki gedung. Semua relawan terlihat tertib seragam mengenakan baju atau kaos warna putih.

Deni namanya, ia relawan pendukung Jokowi-Ma'ruf dari perwakilan Organ relawan Projo Cabang Pasar Rebo. Dirinya sendiri sudah sejak pukul 11.30 tiba di SICC bersama rombongan 26 bus dari seluruh wilayah Jakarta Timur.

Militansinya sudah terbangun sejak 2012 ketika sang idola Joko Widodo masih menjabat Gubernur DKI Jakarta. Sebelumnya ia pernah bergabung di relawan Kopi.

"Waktu itu Kopi ketuanya Anies Baswedan," ucapnya bangga, Bogor, Minggu, 14 Juli 2019.

Biar ada check and balance. Siapa tahu Pak Jokowi ada salah, Pak Prabowo yang mengingatkan biar seimbang dalam negara ini.

Relawan JokowiSubur, relawan Jokowi dalam acara syukuran kemenangan Jokowi-Amin di Sentul Internasional Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Minggu, 14 Juli 2019. (Foto: Tagar/Moh Ainul Yaqin)

Kendati Deni menjadi relawan militan, ia juga tetap bekerja profesional untuk menghidupi anak istri. Namun demi ikut memenangkan Jokowi-Ma'ruf ia rela tidak ambil job selama musim kampanye.

Pekerjaannya adalah teknisi di sebuah Event Organizing sehingga dia bekerja tidak terikat kontrak harus masuk setiap hari. Selama tidak bekerja, Deni mengaku tidak kesulitan ekonomi, pasalnya anak istrinya juga bekerja.

Mulanya ikut relawan ialah ketika ada teman yang mengajaknya gabung. Dilandasi kesukaannya kepada figur Jokowi yang merakyat dan programnya yang dinilai pro rakyat, tanpa pikir panjang ia langsung menyediakan diri untuk gabung.

"Saya enggak berharap ke sana (tujuan pragmatis), saya ikut relawan mendapat titik kepuasan batin. Apalagi ketika merasakan kesulitan ketika mengerahkan massa seperti ini harus mengisi 4 bus," ucap laki-laki 40 tahun itu.

Menyikapi bertemunya Jokowi dan Prabowo di Stasiun MRT Lebak Bulus, kemarin, Deni merasa senang karena dengan begitu polarisasi politik semakin mencair. Sehingga persatuan bisa lagi terjalin sesama anak bangsa.

Meski demikian, Deni menyarankan kubu Prabowo tidak bergabung dengan koalisi Jokowi-Ma'ruf. Hal itu ditakutkan koalisi akan semakin gemuk dan tidak terkontrol.

"Biar ada check and balance. Siapa tahu Pak Jokowi ada salah, Pak Prabowo yang mengingatkan biar seimbang dalam negara ini," katanya lagi.

Sementara kalau ada yang minta jatah kursi ke Jokowi di periode 2019-2024 nantinya itu merupakan hal wajar. Pasalnya relawan sudah bekerja keras untuk memenangkan Jokowi.

Namun sebagai anggota relawan, Deni tidak berharap berlebihan jika ia menginginkan sang Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi diangkat sebagai menteri atau komisaris BUMN.

"Bukan rahasia umum lagi, siapa pun presidennya pasti begitu. Mungkin sebagai rasa terima kasih Jokowi, bentuk penghargaan, kan Pak Jokowi mana bisa kumpulin orang sebanyak ini kalau gak kerja relawan," ucapnya.

Relawan JokowiRelawan Jokowi menonton pertunjukan karya seni di acara syukuran kemenangan Jokowi-Amin di Sentul Internasional Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Minggu, 14 Juli 2019. (Foto: Tagar/Moh Ainul Yaqin)

Jokowi Enggak Antagonis

Seirama dengan Deni, seorang ibu yang tidak mau disebut namanya mengaku sangat bergembira bisa ikut andil dalam setiap kegiatan relawan Jokowi-Ma'ruf. Sejak pengumuman calon presiden-calon wakil presiden 01 Jokowi-Ma-ruf ia bergabung di relawan Balad Jokowi Bekasi.

"Balad itu artinya kawan, sahabat untuk Jokowi," katanya semangat.

Sejak ikut relawan ia aktif menggalang warga untuk sosialisasi agar nyoblos Jokowi, syukur-syukur bisa ikut mengkampanyekan juga. Dalam perjalanannya tidak sedikit uang pribadi yang dikeluarkan dalam setiap kegiatan kampanye.

Kendati demikian, ia tidak menyesal dan berharap untuk diganti oleh Jokowi. Yang ada justru rasa bangga bahwa dirinya bisa turut berperan dalam kemenangan Jokowi-Ma'ruf.

"Lega setiap kali kegiatan itu. Puas dalam hati," katanya disusul tawa terkekeh-kekeh.

Alasannya ikut relawan Jokowi adalah karena Jokowi berbeda dengan politisi lain. Jokowi tidak punya dosa sejarah, keluarga baik-baik dan sederhana.

"Dulu diajak teman (gabung relawan). Emang suka Jokowi, orangnya enggak antagonis, orangnya baik walaupun belum (pernah) ketemu langsung, rumah tangganya adem ayem," imbuhnya membayangkan sosok Jokowi.

Untuk mencapai SICC dirinya rela bersama tiga rekan naik kereta dari Bekasi sejak pukul 8 pagi. Selama jadi relawan dirinya mengaku sudah sering ke luar kota untuk agenda kampanye.

Kegiatan paling berkesan menurutnya ialah ketika ia berangkat ke Bandung naik mobil bersama kawan dan iuran untuk beli bahan bakar.

"Kita enggak minta tuh buat diganti uang bensin. Ikhlas aja," katanya.

Selama jadi relawan, suaminya juga mendukung dan tidak mempermasalahkan kegiatannya. Sang suami, lanjutnya bekerja begitu juga anaknya, sedangkan dirinya hanya di rumah mengurus rumah tangga.

Terkait banyak relawan yang berebut jatah ke Jokowi, ia tidak heran dan menilai itu sah-sah saja. "Nggak salah juga yang penting buat membangun bukan untuk kepentingan pribadi," tuturnya.

Jokowi Patut Dicontoh

Subur, seorang pekerja serabutan juga tidak ingin berdiam diri di rumah. Ia sengaja berangkat dari rumahnya di sekitar Bogor untuk menghadiri Konser Syukuran ini.

Sebagai salah satu relawan dia juga ingin menunjukkan loyalitasnya kepada Jokowi-Ma'ruf. Tercatat, ia sebagai anggota Relawan Jawa barat yang kakaknya sendiri menjadi salah satu pentolannya.

Tak jauh berbeda, Subur melihat Jokowi adalah sosok pemimpin yang patut dicontoh. Tidak mudah marah dan pembawaannya tenang.

"Baik orangnya, Pak Jokowi pekerja keras," ujarnya. []

Baca juga: 

Berita terkait
0
Amerika Perluas Kapasitas Tes untuk Cacar Monyet
Perluas kapasitas pengujian di berbagai penjuru negara dan membuat tes lebih nyaman dan mudah diakses pasien dan penyedia layanan kesehatan