Rektor se-Bogor Keluarkan Tujuh Pesan Terkait Pemilu

Tujuh rektor perguruan tinggi se-Bogor Raya mengeluarkan tujuh pesan menyikapi siatuasi politik terkini pasca Pemilihan Umum 2019.
Konferensi pers pemyampaian tujuh sikap rektor se-Bogor di IPB Internasional Convention Center (IICC) Botani Square Bogor, Kamis (9/5/2019). (Foto: Istimewa)

Bogor - Tujuh rektor perguruan tinggi se-Bogor Raya mengeluarkan tujuh pesan menyikapi situasi politik terkini pasca Pemilihan Umum 2019. Tujuh pesan yang disebut dengan "Pesan Bogor" dibacakan dalam konferensi pers di IPB Internasional Convention Center (IICC) Botani Square Bogor.

Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria sebagai juru bicara menjelaskan pernyataan sikap para rektor merupakan pesan yang disampaikan kepada semua pihak dalam menanggapi situasi dan kondisi pasca-pemilu pada 17 April lalu.

"Sebelum menyampaikan beberapa hal mengenai politik nasional, para rektor melakukan pertemuan dan membahas hal ini, sehingga telah kita rumuskan dan hari ini disampaikan," katanya, Jumat 10 Mei 2019.

Baca juga: Kapolda Jabar dan Pangdam Siliwangi ke Istana Bogor

Dijelaskan Arif Satria, ini adalah pesan moral karena perguruan tinggi harus mampu mengedepankan pesan-pesan moral. Oleh karena itu, pihaknya tidak banyak bicara teknis.

"Pemilu legistatif dan presiden adalah amanat konstitusi, UUD 1945, dan amanat perundangan lainnya tentang pemilu. Lembaga yang diberi amanat menyelenggarakan pemilu adalah KPU mulai tahapan perencanaan sampai penetapan hasil. Pemilu hakikatnya adalah proses demokrasi yang harus dilalui tujuannya memilih presiden dan wakil rakyat," kata dia.

Dikatakan, sejauh ini pemilu serentak telah selesai dan berjalan baik sehingga hanya tinggal menunggu hasilnya yang terus berjalan di KPU.

"Pada tanggal 22 Mei KPU akan mengumumkan hasilnya. Akan tetapi selama masa kampanye sampai saat ini banyak terjadi berbagai hal di seluruh wilayah Indonesia yang berpotensi mengganggu stabilitas kehidupan masyarakat. Oleh karena ini, kami para rektor perguruan tinggi di Bogor Raya memandang perlu menyampaikan tujuh Pesan Bogor," ujarnya.

Tujuh pesan tersebut adalah: 

1. Mengajak semua pihak untuk memberikan kesempatan kepada KPU bertugas menyelesaikan kewajibannya sebagaimana diatur undang-undang.

2. Mengimbau KPU dan Bawaslu bertugas profesional, jujur, adil, independen, transparan, dan bertanggungjawab sesuai tahapan pemilu sehingga kepercayaan masyarakat terhadap pemilu tetap terjaga. 

3. Mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjaga kekondusifan sosial dan politik agar tercipta suasana damai, harmonis, dan sejuk.

4. Dari hasil pemilu yang ditetapkan KPU, bila ada masalah, mengajak semua pihak menyelesaikan melalui mekanisme yang sah dan jalur hukum yang berlaku.

5. Mengajak seluruh masyarakat agar tidak terprovokasi sikap para elite yang dapat menganggu kehidupan berbangsa bernegara baik politik maupun sosial.

Baca juga: Real Count KPU, Suara Tak Terbendung untuk Jokowi

6. Mengajak elite kedua belah pihak serta partai pendukung menyikapi proses pemilu secara arif dan bijaksana agar tercipta suasana damai dan aman.

7. Para rektor meyakini situasi ekonomi masyarakat akan terganggu bila terjadi ketidaktenteraman politik dan sosial.

Rektor yang menyatakan sikap dalam pernyataan tersebut ialah Rektor Universitas Djuanda Dede Kardaya, Rektor Universitas Pakuan Prof. Bibin R, Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria, Rektor Universitas Nusa Bangsa Yunus Arifien, Ketua STKIP Muhammadiyah Bogor Edi Sukardi, Rektor Universitas Ibn Khaldun Ending Baharuddin serta Ketua STEI TAZKIA Murniati Mukhlisin. []


Berita terkait
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.