Reksadana Alternatif Investasi bagi Pemula

Reksa dana yang paling banyak berkembang di Indonesia berbentuk hukum kontrak investasi kolektif (KIK) dan bersifat terbuka.
Ilustrasi (Foto: Tagar/Ist)

TAGAR.id, Jakarta - Bagi milenial yang ingin mengembangkan kemampuan finansial melalui investasi, namun belum cukup handal dalam menganalisis pasar saham sebaiknya mengenal instrumen investasi Reksa dana. 

Investasi Reksa dana merupakan wadah untuk menghimpun dana masyarakat yang dikelola oleh badan hukum yang bernama Manajemen Investasi (MI), yang selanjutnya diinvestasikan ke dalam surat berharga seperti saham, obligasi, dan instrumen pasar uang

Secara sederhana para investor memanfaatkan jasa MI untuk mengelola dana yang diinvestasikan yang bertujuan mendatangkan profit atau keuntungan bagi investor tersebut. 

Selain mengelola dana para investor, MI juga bertugas untuk memantau portofolio yang telah diinvestasikannya dan secara rutin melaporkan kepada investor Reksadana. 

Dengan mekanisme tersebut maka investor yang belum ahli dalam menganalisis dan tidak punya waktu dalam memantau perkembangan pasar merasa sangat terbantu. Hal ini juga yang mempengaruhi pesatnya perkembangan industri di reksa dana. 

Menurut direktur utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Ito Warsito, sepanjang kuartal pertama 2013 nilai aset yang dikelola oleh reksa dana meningkat menjadi Rp 187,962 triliun atau meningkat 12,72 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 166,751 triliun.

Pada dasarnya, transaksi reksa dana cukup mudah. Cobalah mencari produk reksa dana yang sesuai dengan kebutuhan, pilih manajer investasi, baca prospektusnya (Profil dan laporan keuangan terkait) lalu lakukan pembelian dan transfer dananya. Selain itu bisa juga membeli langsung melalui Manajer investasi atau lewat agen bank yang ditunjuk. 

Bukalah rekening reksa dana, isi formulir, siapkan fotokopi KTP dan siapkan besaran uang yang mau diinvestasikan. Dalam perkembangannya reksadana dikategorikan menjadi dua, yaitu reksa dana tertutup dan terbuka. 

Reksa dana yang paling banyak berkembang di Indonesia berbentuk hukum kontrak investasi kolektif (KIK) dan bersifat terbuka.

Keuntungan yang bisa diterima jika berinvestasi melalui reksa dana adalah

  • Pengelolaan secara profesional. Reksa dana dikelola oleh para profesional yang memiliki akses pada informasi dan perdagangan efek, sehingga selalu dapat meneliti berbagai peluang investasi terbaik bagi nasabahnya.
  • Pembagian risiko. Pola pembagian risiko ini disebut "diversifikasi". Pada diversifikasi, dana investasi anda ditempatkan pada beberapa macam instrumen investasi pasar modal. Dengan demikian, risiko kerugian investasi secara keseluruhan akan lebih kecil.
  • Kemudahan pencairan. Investasi reksa dana mudah untuk diuangkan kembali karena selain prosesnya mudah, anda diberikan beberapa pilihan investasi, dengan strategi yang sesuai dengan risiko dan keuntungan yang diharapkan.
  • Keleluasaan investasi. Dalam reksa dana, anda leluasa memilih suatu jenis investasi dan leluasa pula untuk pindah ke jenis lainnya sesuai dengan tujuan investasi anda.
  • Keringanan biaya. Investasi melalui reksa dana relatif lebih ringan biayanya dibandingkan bila anda melakukannya sendiri. Hal ini disebabkan karena pengelola investasi menghimpun dana dalam skala besar, sehingga dapat mengalokasikannya secara ekonomis.
  • Keringanan pajak. Hasil keuntungan dan hasil penjualan kembali reksa dana tidak dikenai pajak, sehingga anda mendapatkan keuntungan yang bersih.


Namun selayaknya investasi pada umumnya yang bisa mendatangkan peluang keuntungan, reksa dana juga dapat dipahami juga mengandung berbagai resiko, yang antara lainnya adalah.


1. Risiko Berkurangnya Nilai Unit Penyertaan

Risiko ini dipengaruhi oleh turunnya harga dari Efek (saham, obligasi, dan surat berharga lainnya) yang masuk dalam portofolio Reksa Dana tersebut.


2. Risiko Likuiditas

Risiko ini menyangkut kesulitan yang dihadapi oleh Manajer Investasi jika sebagian besar pemegang unit melakukan penjualan kembali (redemption) atas unit-unit yang dipegangnya. Manajer Investasi kesulitan dalam menyediakan uang tunai atas redemption tersebut.


3. Risiko Wanprestasi

Risiko ini merupakan resiko terburuk, dimana risiko ini dapat timbul ketika perusahaan asuransi yang mengasuransikan kekayaan Reksa Dana tidak segera membayar ganti rugi atau membayar lebih rendah dari nilai pertanggungan saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti wanprestasi dari pihak-pihak yang terkait dengan Reksa Dana, pialang, bank kustodian, agen pembayaran, atau bencana alam, yang dapat menyebabkan penurunan NAB (Nilai Aktiva Bersih) Reksa Dana.[]



(Agung Bukit)

Baca Juga:

Berita terkait
Investor Perlu Edukasi yang Memadai di Tengah Maraknya Influencer Investasi
Investor perlu memilih mitra investasi yang pas dan benar, baik itu sekuritas maupun manajer investasi.
Dear Investor, Emiten BGTG Siap Rights Issue Rp 1,1 T
Bank Ganesha Tbk (BGTG) telah mengirimkan permohonan pencatatan hak memsan efek terlebih dahulu (HMETD)
Investor Strategis Siap Masuk Grup MNC, Siapa?
Layanan digital yang akan diintegrasikan meliputi MotionBanking, MotionPay, Motion Trade, dan Flash Mobile.
0
Reksadana Alternatif Investasi bagi Pemula
Reksa dana yang paling banyak berkembang di Indonesia berbentuk hukum kontrak investasi kolektif (KIK) dan bersifat terbuka.