Rekannya Dikeroyok, Puluhan Pemuda NTT Mengamuk

Puluhan pemuda asal NTT mengamuk, buntut pengeroyokan rekan mereka di kawasan Terminal Remu.
Polisi saat mencoba mengamankan situasi di lokasi para pemuda Maumere melakukan aksi blokade jalan, Senin 6 Mei 2019. (Foto: Tagar/Zulqaidah Ahmad)

Sorong – Puluhan pemuda asal Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengamuk dengan memblokade jalan utama menuju terminal dan merusak dua pangkalan ojek, Senin 6 Mei 2019.

Ini buntut pengeroyokan oleh sejumlah pemuda di kawasan Terminal Remu, Sabtu 4 Mei 2019 lalu. Korban pengeroyokan merupakan warga Maumere, mengalami luka serius.

Aksi blokade jalan utama menuju Terminal Remu dan sekitarnya, dilakukan dengan cara membakar ban, membuang batang pohon kelapa dan batang pohon pinang di tengah jalan

Tak hanya itu, belasan warga Maumere lainnya mencoba menyisir permukiman warga sekitar untuk mencari para pelaku pengeroyokan dua warga Maumere.

Kabag Ops Polres Sorong Kota, AKP Eko Yusmiarto menjelaskan, aksi ini adalah merupakan bentuk solidaritas terhadap dua rekan mereka yang dikeroyok malam minggu kemarin.

Eko mengaku, Polres Sorong Kota sudah memanggil beberapa orang saksi yang diduga mengetahui kejadian penganiayaan tersebut. Namun belum ada satu pun yang datang memenuhi panggilan polisi.

"Warga melakukan aksi karena rasa solidaritas terhadap korban. Jadi, ada misskomunikasi antara mereka sendiri. Mereka menuntut agar pelaku segera diamankan. Polisi sudah melakukan tindakan-tindakan sesuai prosedur, yaitu memanggil beberapa orang saksi namun belum datang ke kantor. Ini yang menjadi kendala bagi kami," jelasnya.

Ketua Tim Penasehat Flobamora Kota Sorong, Petrus Luji ikut mengakui aksi puluhan pemuda Timor dipicu insiden pengeroyokan pada hari sebelumnya.

Akibat kejadian itu, dua warganya menderita luka cukup serius dan menjalani perawatan di RSUD Sele Be Solu Kota Sorong. "Iya pemicunya kejadian itu, makanya jadi rame," akunya

Aparat kepolisian yang tiba di lokasi, melakukan koordinasi dengan para keluarga korban agar menghentikan aksi mereka. Para pemuda Timor ini sempat menolak ajakan polisi, bahkan kembali memblokade jalan, dengan membakar ban di tengah Jalan Cenderawasih.

Beruntung polisi berhasil menenangkan warga dan meminta diberi kesempatan bekerja sesuai prosedur. Usai diberi pengertian, warga kemudian membubarkan diri dengan tertib.[]

Baca juga:

Berita terkait