Jakarta - Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P, lahir di Malang, Jawa Timur, 8 November 1963. Menjadi panglima TNI sejak 8 Desember 2018 menggantikan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Hadi lahir dari keluarga TNI AU. Ayahnya berpangkat Kopral dengan pangkat terakhir Sersan Mayor. Ibunya merupakan penjual rujak cingur.
Dia menempuh pendidikan di SMP Negeri 3 Singosari (dulu SMPN 7 Malang) lulus 1979, lalu melanjutkan ke Sekolah Menengah Persiapan Pembangunan (SMPP) Malang angkatan 1982, kini SMAN 1 Lawang.
Waktu di SMA, dia masuk jurusan IPA dan dikenal cerdas oleh teman-temannya. Pemilihan jurusan ini untuk mempermudah dalam merintis karier sebagai penerbang TNI AU.
Marsekal Hadi lulus Akademi Angkatan Udara tahun 1986 dan langsung melanjutkan ke Sekolah Penerbang TNI AU pada 1987.
Hadi mengawali kariernya sebagai pilot pesawat TNI AU dan banyak bertugas di pangkalan udara militer. Dia pernah menjadi pilot di Skuadron 4 yang bermarkas di Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur. Dia bertugas membawa pesawat angkut ringan Cassa.
Karier Hadi dari pilot, Kepala Seksi Latihan, hingga menjadi Komandan Flight Ops A Flightlat Skuadron Udara di Skuadron 4. Tidak lama, dia ditarik sebagai perwira menengah di Dinas Administrasi dan Personel Angkatan Udara (Disminpersau).
Pada periode 2010, Hadi diangkat sebagai Komandan Lanud Adi Sumarmo, Solo. Setelah setahun mengemban tugas, naik lagi menjadi Direktur Operasi dan Latihan Basarnas.
Dengan jabatan tersebut, Hadi otomatis memperoleh pangkat marsekal pertama dengan bintang satu di pundaknya.
Setelah ditarik ke Mabes dengan jabatan Kepala Dinas Penerangan TNI AU sebagai juru bicara nama Hadi mulai muncul ke permukaan publik. Pada tahun 2015, ia kembali dipercaya memimpin teritorial Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Malang, sebagai komandan.
Kariernya terus meroket tak terbendung, dia diminta menjadi sekretaris militer presiden dengan hadiah bintang di pundaknya bertambah menjadi dua dengan pangkat marsekal muda.
Di posisi ini, Hadi kembali bertemu dengan Joko Widodo, yang sebelumnya sempat bersama saat tugas di Solo dengan jabatan yang berbeda. Hadi sebagai Komandan Lanud Adi Sumarmo dan Jokowi sebagai wali kota.
Setelah setahun menjadi sekretaris militer, Hadi dipindahkan ke Kemhan RI sebagai Irjen dengan bintang tiga berpangkat Marsekal Madya. Pada awal tahun 2017, namanya kembali dipromosikan sebagai orang nomor satu di TNI AU.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, saat itu mengajukan sejumlah nama ke presiden, di antaranya Wakil Lemhanas Marsekal Madya Bagus Puruhito, Wakasau Marsekal Madya Hadiyan Sumintaatmadha, dan Irjen Kemhan Marsekal Madya Hadi Tjahjanto.
Presiden Jokowi memilih Hadi sabagai KSAU menggantikan Marsekal Agus Supriatna yang pensiun 28 Januari 2017. Hadi pun dilantik di Istana Presiden, Jakarta, 18 Januari 2017, dengan kenaikan bintang empat dengan pangkat Marsekal TNI AU.
Puncaknya, pada 8 Desember 2017, dia dilantik oleh Presiden Jokowi sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI). Pengangkatannya menjadi terkenal lantaran panglima TNI kedua yang berasal dari Angkatan Udara setelah Marsekal TNI Djoko Suyanto.
Karier Jabatan
- Pilot di Skuadron 4, Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Malang
- Kepala Seksi Latihan Skuadron 4 Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Malang, 1993
- Komandan Flight Ops A Flightlat Skuadron Udara 32 Wing 2 Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Malang, 1996
- Pamen, Dinas Administrasi dan Personel Angkatan Udara (Disminpersau)
- Komandan Lanud Adi Sumarmo, Solo, 2010-2011
- Dirops dan Lat. Basarnas, 2011-2013
- Kepala Dinas Penerangan TNI AU, 2013-2015
- Komandan Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, 2015
- Sekretaris Militer Presiden, 2015-2016
- Irjen Kemhan RI, 2016-2017
- Kepala Staf Angkatan Udara, 2017
- Panglima TNI, 8 Desember 2017- sekarang