Jakarta - Regulator obat Uni Eropa (EMA) mengatakan, vaksin AstraZeneca aman dan efektif. Mereka juga memastikan vaksin itu tidak terkait dengan peningkatan risiko pembekuan darah pada beberapa penerimanya.
Selama penyelidikan dan peninjauan, kami mulai melihat sejumlah kecil kasus langka dan tidak biasa. Tetapi gangguan pembekuan sangat serius dan ini kemudian memicu peninjauan yang lebih fokus.
Pernyataan ini diungkapkan EMA setelah belasan negara memutuskan untuk menghentikan penggunaan vaksin AstraZeneca lantaran dinilai telah memicu pembekuan darah pada penerimanya.
"Komite telah sampai pada kesimpulan ilmiah yang jelas; vaksin AstraZeneca aman dan efektif. Manfaatnya dalam melindungi orang dari covid-19 lebih besar ketimbang risiko kematian dan rawat inap yang mungkin ditimbulkannya, " tutur Kepala EMA Emer Cooke pada Kamis, 18 Maret pada Kamis, 18 Maret 2021.
Untuk membuktikan keamanan itu, Cooke sendiri yang akan disuntik vaksin AstraZeneca besok. Meski aman, EMA tidak bisa mengesampingkan secara pasti hubungan antara gangguan pembekuan darah yang terjadi dalam penggunaan vaksin itu. Sebab hal tersebut sangat langka terjadi.
- Baca juga : Memanfaatkan Kecanggihan Samsung Galaxy S21 Ultra 5G Bersama Galaxy Movie Studio
- Baca juga : Menkominfo: Jangan Unggah Sertifikat Vaksinasi Covid-19 ke Medsos
Mereka akan memperbarui informasi produk vaksin itu untuk membantu pasien dan profesional dalam menggunakannya agar efek samping atau bahayanya bisa dikurangi.
"Selama penyelidikan dan peninjauan, kami mulai melihat sejumlah kecil kasus langka dan tidak biasa. Tetapi gangguan pembekuan sangat serius dan ini kemudian memicu peninjauan yang lebih fokus," ungkap Cooke .
Sejumlah negara, seperti Italia, Prancis, Belanda dan Jerman sebelumnya memutuskan untuk sementara waktu menghentikan penggunaan vaksin AstraZeneca. Ini dilakukan terkait kasus penggumpalan darah yang mewarnai penyuntikan vaksin itu. []
