Prancis dan Jerman Tangguhkan Penggunaan Vaksin AstraZeneca

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, 15 Maret 2021, mengumumkan Perancis tangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca
Presiden Emmanuel Macron mengumumkan Perancis menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca (Doto: Dok/voaindonesia.com/Reuters)

Jakarta – Presiden Prancis, Emmanuel Macron, hari Senin, 15 Maret 2021, mengumumkan Perancis menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca setidaknya hingga Selasa siang, 16 Maret 2021, ketika Badan Medis Eropa EMA merilis laporan pandangannya.

“Sejalan dengan kebijakan Eropa, keputusan telah diambil, yaitu menangguhkan –sebagai langkah berjaga-jaga– vaksinasi dengan vaksin AstraZeneca, sambil berharap agar vaksinasi dapat dilanjutkan kembali jika EMA mengijinkan hal itu. Kita memiliki aturan sederhana yaitu membiarkan sains dan otoritas berwenang memberikan pencerahan atas pilihan kita, dan melakukannya sebagai bagian dari strategi Eropa. Jadi kami menangguhkan hal ini hingga besok sore,” kata Macron.

Jerman juga tangguhkan vaksinasi AstraZeneca. Pengumuman Macron ini hanya berselang beberapa jam setelah Jerman mengambil langkah serupa di tengah kekhawatiran bahwa vaksin AstraZeneca memicu pembekuan darah pasien-pasien yang divaksinasi.

vaksin astrazenecaJajaran ampul bertuliskan "Vaksin Covid-19 Astra Zeneca" dan sebuah suntikan di depan logo AstraZeneca, Minggu, 14 Maret 2021 (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn, mengatakan, “Mengingat rekomendasi Paul Ehrlich Institute baru-baru ini, pemerintah federal menangguhkan vaksinasi virus corona dengan vaksin AstraZeneca sebagai langkah berjaga-jaga. Hal yang melatarbelakangi ini adalah kasus-kasus trombosis otak yang dilaporkan baru-baru ini, yang untuk sementara dianggap memiliki hubungan dengan vaksinasi AstraZeneca.”

AstraZeneca mengatakan tidak ada alasan untuk khawatir dengan vaksin buatannya dan bahwa lebih sedikit laporan kasus trombosis pada mereka yang divaksinasi vaksin itu dibanding keseluruhan jumlah yang menerimanya.

Badan Medis Eropa EMA dan Badan Kesehatan Dunia PBB (WHO) telah mengatakan bahwa data tidak menunjukkan vaksin AstraZeneca menyebabkan pembekuan darah dan orang seharusnya dapat terus divaksinasi (em/lt)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Kasus Penggumpalan Darah, RI Tunda Penggunaan Vaksin AstraZeneca
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, penggunaan vaksin Covid-19 asal AstraZeneca ditunda sementara di Indonesia.
Oxford Akan Uji Vaksin Corona AstraZeneca Pada Anak-anak
Universitas Oxford, Inggris, melakukan penelitian untuk menilai keamanan dan respons kekebalan vaksin virus corona pada anak-anak
Ketua MPR Ingin Pemerintah Tunda Pemakaian Vaksin AstraZeneca
Ketua MPR Bambang Soesatyo, meminta pemerintah untuk menunda pemakaian vaksin AstraZeneca sementara atas dasar kehati-hatian.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.