Realme 7 dan Realme 7 Pro Meluncur di India

Realme India meluncurkan Realme 7 dan Realme 7 Pro, pada Kamis, 3 September 2020.
Realme 7 Pro. (Foto: GSM Arena)

Jakarta - Realme India meluncurkan Realme 7 dan Realme 7 Pro, pada Kamis, 3 September 2020. Laman Indian Express melaporkan, produsen gawai asal China tersebut meluncurkan Realme 7 dan Realme 7 Pro secara virtual di India. Ponsel ini akan menjadi segmen menengah di antara model Realme C12 dan C15. 

Bocoran yang beredar, secara spesifikasi ponsel ini berlayar 6,5 inci dengan display Full HD+ IPS, dengan resolusi 1080x2400 piksel. Untuk refresh rate, Realme 7 akan menggunakan angka 90Hz sementara touch sampling rate-nya sebesar 120Hz. Ponsel ini akan ditenagai chipset dari MediaTek Helio G95.

Sedangkan, Realme 7 Pro berlayar kecil 6,4 inci, tapi menggunakan chip dari Qualcomm, Snapdragon 720G. Perbedaan baterai, Realme 7 menggendong baterai lebih besar daripada Realme 7 Pro, yaitu masing-masing 5.000mAH dan 4.500mAh. 

Kedua ponsel ini akan memiliki empat kamera di belakang, masing-masing berupa lensa 64MP, ultra-wide 8MP, makro 2MP dan lensa depth 2MP. Untuk kamera depan, realme memberikan lensa 16MP. 

Kedua ponsel ini juga memiliki pilihan RAM dan ROM, yaitu konfigurasi 6GB+64GB dan 8GB+128GB. Laman Gadgets Now memperkirakan ponsel ini akan dijual di kisaran harga 13.999 rupee, atau sekitar Rp 2,8 juta.[]

Berita terkait
CEO Realme Targetkan 100 Juta Ponsel per Tahun
Hal tersebut dilakukan agar Realme dapat bersaing dengan merek-merek mainstream yang tersedia saat ini.
Chipset MediaTek Helio G95 Bakal Debut di Realme 7
Prosesor terbaru ini disebut-sebut akan menjadi pesaing untuk Qualcomm Snapdragon 732G, yang belum lama ini diluncurkan.
Realme X50 Pro 5G Mantap Diajak Berkreasi Tanpa Batas
Realme X50 Pro 5G hadir dengan spesifikasi unggulan yang dapat memaksimalkan kreativitas anak muda tanpa batas.
0
Pemerintah AS Siap Batalkan Pinjaman Mahasiswa Senilai 6 Miliar Dolar
AS akan batalkan pinjaman mahasiswa senilai 6 miliar dolar bagi 200.000 peminjam yang klaim bahwa mereka ditipu oleh perguruan tinggi mereka