Kulon Progo - Demi memudahkan para pengguna jasa penerbangan, biaya rapid test di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) turun harganya. Sebelumnya antara Rp 150.000 sampai dengan Rp 200.000 kini hanya Rp 85.000. Namun untuk pengguna jasa penerbangan Lion Grup, besaran biaya rapid test sebesar Rp 95.000.
Airport Operation and Service Senior Manager PT Angkasa Pura (AP) I, Nyoman Noer Rohim, mengatakan, selain di Bandara YIA, masih ada tujuh bandara lainnya yang dikelola PT Angkasa Pura I yang juga menurunkan biaya rapid test sebesar Rp 85.000.
Tujuh bandara tersebut yaitu Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, Bandara Adi Soemarmo Solo dan Bandara Sentani Jayapura.
"Biaya rapid test di Bandara YIA turun jadi Rp 85.000. Bagi pengguna jasa penerbangan Lion Grup sebesar Rp 95.000," ucap I Nyoman Noer Rohim, di Kulon Progo, Kamis, 17 September 2020.
Sementara itu, Direktur Utama PT Angkasa Pura I, Faik Fahmi, mengatakan, penurunan biaya rapid test ini bertujuan mengurangi beban biaya perjalanan udara pengguna jasa penerbangan. Rapid test memang masih menjadi salah satu syarat kelengkapan dokumen untuk perjalanan udara, sesuai dengan Surat Edaran Gugus Tugas No 9/ 2020 yang juga dirujuk pihak Kementerian Perhubungan.
Biaya rapid test di Bandara YIA turun jadi Rp 85.000. Bagi pengguna jasa penerbangan Lion Grup sebesar Rp 95.000.
Faik menuturkan, Layanan rapid test ini bekerja sama dengan sejumlah klinik melalui kerja sama dengan Angkasa Pura Supports (APS). "Langkah penurunan ini harapannya makin memudahkan calon penumpang untuk perjalanan udara di masa adaptasi kebiasaan baru. Layanan rapid test tersebut telah disediakan sejak akhir bulan Juli lalu," ujar Faik.
Dia mengungkapkan, karena menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19, maka para petugas diwajibkan melakukan pemeriksaan suhu tubuh sebelum bertugas, mereka juga wajib memakai alat pelindung diri (APD) seperti face shield, masker, sarung tangan, hingga baju pelindung. "Area layanan rapid test juga rutin dibersihkan dengan disinfektan," ujarnya. []