Rakyat Kalimantan Ingin Ahok Jadi Gubernurnya

"Ahok Presiden!," teriak salah seorang warga saat Ahok berbicara dalam kunjungannya ke Samarinda, Kalimantan Timur.
Ahok dan Puput Nastiti Devi yang tengah hamil berfoto bersama dengan warga Kalimantan (Foto: Instagram/puputnastitidevipnd)

Jakarta - "Ahok Presiden!," teriak salah seorang warga saat Ahok berbicara dalam kunjungannya ke Desa Budaya Pampang, Samarinda, Kalimantan Timur. Dalam kunjungan tersebut, Ahok terlihat didampingi oleh istrinya, Puput Nastiti Devi.

Kunjungan Ahok ke Kalimantan ini diunggah ke akun YouTube-nya yang diberi judul BTPVlog #12 - Menjadi Bagian dari Keluarga Suku Dayak yang diunggah pada Kamis, 18 juli 2019.

Setelah selesai menjalani masa hukumannya terkait kasus penistaan agama, Ahok ramai diperbincangkan oleh masyarakat. Mereka ingin mengetahui kemana Ahok akan melanjutkan karier politiknya.

Sebagai catatan, mantan Gubernur DKI Jakarta ini sudah tidak bisa berkiprah untuk mengisi kursi menteri, cawapres, atau pun capres. Namun, dia masih berpeluang menjadi kepala daerah atau anggota DPR.

"Ada dua posisi sebagai politisi yang bisa dimasuki oleh Ahok. Pertama, dia bisa menjadi kepala daerah lagi. Kedua, bisa jadi anggota DPR," ujar pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin kepada Tagar, Selasa, 23 Juli 2019.  

Kepala Daerah di Kalimantan

Pilkada serentak akan digelar pada September 2020, tercatat sebanyak 270 daerah akan melangsungkan pemilihan kepala daerahnya. Daerah tersebut terdiri dari 9 provinsi, 37 kota, dan 224 kabupaten. 

Baca juga: Ultah, Ferdinand Hutahean Doakan Ada Menteri Dari PKB

Daerah untuk pemilihan gubernur dalam Pilkada Serentak 2020 antara lain Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Kepulauan Riau, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah.

Belakangan, isu pemindahan ibu kota menjadi topik yang hangat dibicarakan, salah satu kandidatnya adalah pulau Kalimantan. Tentunya ini menjadi peluang besar bagi Ahok untuk kembali melanjutkan karier politiknya. 

"Bisa saja, semua kemungkinan politik itu kan bisa terjadi. Cuma catatan saya tadi, secara strategi, figur tersebut harus populer di wilayah yang jadi calon ibu kota tadi," jelas Ujang saat dikonfirmasi kemungkinan Ahok mencalonkan diri di Kalimantan.

Selain faktor kepopuleran Ahok, Ujang menilai bahwa perlu ada dukungan dari partai yang mengusungnya. 

"Harus ada rekomendasi dari partai. Karena partai juga ketika mengusung calon, termasuk Ahok juga, kan harus menang, harus jadi. Supaya tidak sia-sia. Kemungkinan bisa dicalonkan bisa tidak," kata Ujang.

Pendapat berbeda diungkapkan pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wasisto Raharjo Jati. Menurutnya, kemungkinan Ahok menjadi kepala daerah di sana sangat kecil.

"Kalau di Kalimantan sangat panjang sejarahnya, biasanya di sana dipimpin oleh anak-anak asli daerah. Kemungkinannya dalam Pilkada 2020, Kalimantan akan mengangkat putra daerah," ujar Wasisto dikonfirmasi Tagar, Selasa, 23 Juli 2019.

Baca juga: Daerah-daerah yang Cocok Ahok Jadi Gubernurnya

Berita terkait
0
FAO Apresiasi Capaian Kinerja Pertanian Indonesia
Kepala Perwakilan FAO, Rajendra Aryal mengapresiasi capaian kerja yang dilakukan jajaran Kementerian Pertanian selama tiga tahun terakhir.