Rahayu Saraswati: Korban Kekerasan Harus Bangkit Melawan

Rahayu Saraswati laporkan pelaku penghinaan serta pencemaran nama baik atas nama dirinya dan juga ajak korban kekerasan bangkit melawan.
Rahayu Saraswati selaku calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) datangi SPKT Polres Kota Tangsel untuk melaporkan akun Facebook yang menuliskan kalimat bernada penghinaan serta mencemarkan nama baiknya. (Foto: Tagar/Media Center Muhamad-Saraswati)

Jakarta – Rahayu Saraswati Djojohadikusumo selaku calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) datangi SPKT Polres Kota Tangsel untuk melaporkan akun Facebook yang menuliskan kalimat bernada penghinaan serta mencemarkan nama baiknya pada Selasa 10 November 2020.

Pengaduan yang diajukan oleh Rahayu Saraswati diterima oleh Polres Kota Tangsel dengan nomor TBL/1182/K/XI/2020/SPKT/Res Tangsel.

Rahayu SaraswatiPengaduan yang diajukan oleh Rahayu Saraswati. (Foto: Tagar/Media Center Muhammad-Saraswati)

Akun Facebook bernama Bang Djoel tersebut dengan sengaja mengirimkan kalimat bernada penghinaan dan pencemaran nama baik yang ditujukan kepada Rahayu Saraswati melalui Group Facebook yakni Group Tangsel Rumah dan Kota Kita.

Tangkapan layar yang tersebar luas di media sosial tersebut bertuliskan, “Yg mau coblos udelnya silahkan. Udel dah diumbar. Pantaskah jadi panutan apalagi pemimpin Tangsel?” yang kemudian tulisan tersebut disandingkan dengan foto Rahayu Saraswati.

Foto yang disandingkan tersebut merupakan foto lama yakni foto saat Rahayu Saraswati hamil lima tahun lebih yang lalu. Tangkapan layar tersebut telah tersebar dan viral di media sosial khususnya pada masyarakat Kota Tangsel.

Kuasa hukum Rahayu Saraswati yakni Maulana Bungaran SH MH mengatakan apa yang dilakukan oleh pemilik akun Facebook tersebut jelas melecehkan Rahayu Saraswati.

"Jelas ditujukan ke Rahayu Saraswati dan memuat unsur pelecehan seksual dengan kata-kata 'coblos udelnya' yang menggunakan dan menyebarluaskan tanpa seizin Rahayu Saraswati foto hamil dari 5 tahun yang lalu.” Kata Maulana.

“Kemudian kalimat itu ada lanjutan: ‘Yg mau coblos udelnya silahkan. Udel dah diumbar. Pantaskah jadi panutan apalagi pemimpin Tangsel?’ yang dikaitkan dengan Tangsel di mana Rahayu Saraswati saat ini mencalonkan diri sebagai Wakil Wali Kota nomor urut 1 maka materi ini juga bisa diduga sebagai kampanye politik hitam (black campaign) dan kampanye jahat. Akun itu bisa diduga kuat melakukan kampanye politik hitam berbasis pelecehan seksual terhadap Rahayu Saraswati." lanjutnya.

Rahayu Saraswati DjojohadikusumoRahayu Saraswati Djojohadikusumo selaku calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) saat berada di Polres Tangsel pada Selasa 10 November 2020.

Pada saat mendatangi SPKT Polres Kota Tangsel, Sara begitu dia biasa disapa mengatakan bahwa laporan yang dirinya berikan ke Polisi bukanlah terkait masalah politik melainkan pelaku telah melakukan pelecehan seksual terhadap dirinya.

"Saya melaporkan akun tersebut bukan karena masalah politik, karena saya bukan politisi 'kemaren sore' saya sudah terbiasa menerima cacian dan fitnah. Kali ini berbeda dari yang lainnya karena yang dilakukan adalah pelecehan seksual di mana ini hanya menjadi satu contoh kecil dari apa yang dialami ribuan perempuan di Indonesia. Dan konten yang diangkat dan digunakan untuk menyerang saya adalah foto saya sebagai ibu hamil. Menurut saya kata-kata yang sangat melecehkan anatomi seorang ibu mengandung sangat tidak menghormati martabat semua perempuan yang diberikan posisi mulia sebagai ibu yang melahirkan generasi penerus bangsa ini." jelasnya.

Sara juga menekankan sekali lagi bahwa dirinya melapor murni karena alasan pelecehan terhadap perempuan.

"Saya melaporkan karena alasan kemanusiaan, dan perlawanan atas kasus pelecehan terhadap perempuan." katanya.

Saya juga mengajak para perempuan atau siapapun yang pernah menjadi sasaran pelecehan dan kekerasan seksual untuk tidak diam, tapi bangkit melawan

Calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan dengan nomor urut satu ini merupakan seorang yang vokal terhadap perdagangan manusia, perempuan dan anak sejak dahulu itu mengapa dirinya menuntut keadilan.

"Saya masuk ke dunia politik praktis sebagai aktivis anti perdagangan manusia dan aktivis perempuan dan anak. Ini hanya merupakan bagian dari advokasi yang kami para pejuang perempuan lakukan guna memperjuangkan masa depan perempuan di Indonesia." jelas Sara.

Sementara itu, beberapa tokoh perempuan dari partai dan organisasi lain juga mendukung keputusan Rahayu Saraswati untuk menggugat pelaku tersebut seperti Nursjahbani Katjasungkana, Lena Maryana Mukti (politisi PPP), Irma Suryani Chaniago (NasDem), Dian Fatwa (PAN), Yuda Irlang, Bivitri Susanti, Ninik Rahayu (anggota Ombudsman RI 2016-2020), Valentina Sagala, Tsamara Amany (PSI), Melani Suharli (Demokrat), dan lain-lain.

Dengan adanya kasus yang menimpa dirinya ini, Sara semakin yakin untuk terus memperjuangkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual.

"Mencermati kasus ini maka semakin kuat tekad saya untuk terus memperjuangkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual dan sampai saat ini menunjukkan bagaimana hukum yang berlaku belum ada yang memberikan kepastian penegakan hukum dari segi semangat perlindungan korban kekerasan seksual bahkan secara verbal di media daring.” ucapnya.

Sara juga mengajak siapapun yang alami tindakan kekerasan maupun pelecehan untuk berani malakukan tindakan.

“Saya juga mengajak para perempuan atau siapapun yang pernah menjadi sasaran pelecehan dan kekerasan seksual untuk tidak diam, tapi bangkit melawan." kata Sara. []

Baca juga:


Berita terkait
Rahayu Saraswati Dapat Dukungan dari Legenda Bulu Tangkis
Legenda bulu tangkis Indonesia, Hariyanto Arbi dan Candra Wijaya menyatakan dukungan kepada Cawawakot Tangsel nomor urut 1 Rahayu Saraswati.
Profil Rahayu Saraswati Calon Wakil Wali Kota Tangsel
Rahayu Saraswati atau Sara maju sebagai calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, berikut profilnya.
Makna No 1 untuk Calon Wakil Wali Kota Tangsel Rahayu Saraswati
Calon Wakil Wali Kota Tangsel Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mendapatkan nomor urut 1. Apa makna nomor urut itu?
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.