Rahasia Kopi Nganjuk di Srawung Ngopi

Bisnis kedai kopi belakangan ini menjamur di Yogyakarta. Satu lagi hadir coffee shop, Srawung Ngopi namanya.
Coffeeshop Srawung Ngopi yang berada di Prawirotaman atau kampung bule Yogyakarta menjadi tempat yang asyik untuk srawung sambil menikmati kopi khas Nganjuk. (Foto: Tagar/Ridwan Anshori)

Yogyakarta - Bisnis kedai kopi belakangan ini menjamur di Yogyakarta. Satu lagi hadir coffee shop di kota pelajar ini. Srawung Ngopi namanya, soft launching pada Selasa 16 Juli 2019 lalu.

Kedai ini beralamat di Jalan Prawirotaman 3 Yogyakarta, menonjolkan cita rasa kopi Nganjuk. Kopi asal Jawa Timur yang sudah memperkaya khasanah kopi Nusantara.

Sesuai namanya, Srawung, yang dalam kosakata Jawa berarti bergaul, bersilaturahmi atau berinteraksi dengan sesama termasuk dengan orang yang belum dikenal sekalipun. Srawung juga berarti menonjolkan keakraban antarsesama.

Di tempat ini pula, harapannya menjadi tempat bersilaturahmi dengan penuh keakraban dan santai. Srawung Ngopi tempatnya luas dan terbuka, memungkinkan untuk itu.

Berada di halaman belakang Hotel Sunarko, kedai ini sekaligus sebagai fasilitas pelengkap hotel di Prawirotaman yang akrab disebut kampung bule, karena banyak turis asing berdomisili di daerah itu.

Pemiliknya, Agus Nizar mengatakan, kopi asal Nganjuk sudah terkenal di Indonesia, di antaranya bisa dipetik dari daerah Sawahan dan Warujayeng.

Dia dalam mencukupi kedai, mengambil langsung dari petani di Nganjuk. "Sebagai awalan saya ambil 30 kilogram biji kopi dari petani," kata dia.

Biji kopi digiling dan digongseng sendiri. "Saya ingin menghasilkan kopi Nganjuk yang khas. Penikmat pasti bisa merasakan perbedaan rasanya," ujar dia.

Kopi Nganjuk merupakan jenis robusta. Namun warga Nganjuk jarang mengatakan kopi dari daerahnya jenis robusta.

Nizar sendiri yang menjadi barista di kedai miliknya. Dia merupakan penikmat yang sudah paham betul cara menyajikan kopi yang mantap.

Pria yang hobi nge-trail ini menjamin, yang dia sajikan adalah kopi murni. Bukan sasetan yang banyak beredar di pasaran, atau angkringan. 

Ngopi sambil ngemil pas rasanya, cemilan yang pas egg rolls yang juga tersedia di Srawung Ngopi

Menurutnya, sasetan yang beredar sudah tidak murni, di dalamnya sudah ada campuran seperti kedele, beras atau jagung.

"Di Nganjuk sana, yang dijual di angkringan atau warung itu kopi asli semua, bukan sasetan. Kalau nggak asli nggak laku," ujar dia.

Di kedai ini juga menyediakan americano kopi. Bahan dasarnya tetap kopi dari Nganjuk, bahannya ditubruk lalu disaring dengan alat khusus.

Perlu diluruskan agar awam tahu, americano coffee itu bukan berarti kopi dari Amerika. Itu hanya nama penyajiannya saja, yakni kopi tanpa gula.

Selain menyajikan kopi Nganjuk yang sudah melengenda, kedai juga memberikan fasilitas gratis bagi konsumen perempuan. Ini sekaligus cara untuk memasyarakatkan kopi bagi kaum hawa.

Tak melulu menjajakan kopi, ada pula makanan, dan minuman lain yang terbilang lengkap. Ada zupa soup, lasagna, spaghetti, potatos bolognise, meat lovers, nasi goreng, bakmi, pisang bakar dan roti bakar.

Untuk minuman ada kopi expresso, kopi susu, teh tarik, milk shake (cokelat, vanilla, green tea, red velvet, taro), leccy tea dan lainnya.

Di sini disediakan pula free wifi yang super kencang, dan parkir luas. "Datang rombongan beberapa bus pun muat tempat parkirnya," kata dia.

Lantas jam berapa beroperasi? Untuk saat ini beroperasi mulai pukul 15.00 sampai 22.00 WIB. "Kalau weekend menyesuaikan, jam operasional bisa ditambah," katanya.

Ipung, 44 tahun, penikmat kopi asal Sleman mengatakan, Srawung Ngopi menjadi wahana baru untuk tempat nongkrong di Yogyakarta. Lokasi representatif, cocok untuk bersantai dan bercengkerama bersama teman.

Menurut dia, kopi tubruk khas Nganjuk yang disajikan juga mantap. Berbeda dengan kopi dari tempat lain. "Ngopi sambil ngemil pas rasanya, cemilan yang pas egg rolls yang juga tersedia di Srawung Ngopi," kata dia. []

Baca juga:


Berita terkait
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.