Qanon Shaman Perusuh di Gedung Kongres Divonis 41 Bulan Penjara

Seorang hakim federal di AS vonis hukuman 41 bulan penjara pada Jacob Chansley, perusuh di gedung Kongres AS pada 6 Januari 2021 lalu.
Para suporter dari Mantan Presiden Donald Trump, termasuk Jacob Chansley (kanan) dihadang oleh polisi saat berusaha masuk ke ruangan senat di Gedung Kongres AS dalam kerusuhan yang terjadi pada 6 Januari 2021 (Foto: voaindonesia.com - AP/Manuel Balce Ceneta)

Jakarta – Seorang hakim federal di Amerika Serikat (AS), pada Rabu, 17 November 2021, menjatuhkan vonis hukuman 41 bulan penjara pada Jacob Chansley, perusuh di gedung Kongres AS pada 6 Januari 2021 lalu.

Perusuh tersebut dikenal dengan julukan “Qanon Shaman” di antara para pengikut mantan presiden Donald Trump itu karena hiasan kepala bertanduk yang dikenakannya dan perannya dalam serangan tersebut.

Sebelumnya, jaksa meminta hakim distrik Royce Lamberth untuk menjatuhkan vonis 51 bulan lebih lama terhadap Chansley, yang pada September lalu mengaku bersalah telah menghalang-halangi proses pengesahan pemenang pemilu presiden Amerika. Chansley bersama ribuan orang lainnya ketika itu menyerbu gedung Kongres untuk menghentikan proses sertifikasi kemenangan Joe Biden sebagai presiden AS yang baru.

para pendukung trumpPara pendukung mantan Presiden Donald Trump menunggu rombongan Trump di West Palm Beach, Florida, 20 Januari 2021 (Foto: voaindonesia.com - Marco Bello/Reuters)

Hukuman itu sama persis dengan hukuman yang dijatuhkan hakim pada mantan seniman bela diri campuran yang terekam kamera sedang meninju seorang polisi dalam serangan tersebut. Minggu lalu ia dijatuhi vonis 41 bulan penjara.

Lamberth mengatakan ia yakin Chansley, yang berpidato panjang lebar sebelum dijatuhi hukuman, telah melakukan banyak hal untuk meyakinkan pengadilan bahwa ia “berada di jalur yang benar.”

Pengacara Chansley meminta hakim untuk memotong hukuman itu dengan masa ketika kliennya ditahan sejak Januari lalu. Chansley tampil di pengadilan dengan mengenakan baju jumpsuit penjara berwarna hijau tua, dengan janggut dan kepala dicukur.

Selama dalam tahanan, Chansley didiagnosa menderita skizofrenia sementara, gangguan bipolar, depresi dan kecemasan. Ketika menyampaikan pengakuan bersalah di pengadilan, Chansley mengatakan ia kecewa karena Trump tidak memberinya pengampunan.

Trump dimakzulkan oleh DPR, namun dibebaskan oleh Senat dari tuduhan penghasut kerusuhan 6 Januari atas pidato berapi-api yang ia sampaikan beberapa jam sebelum kerusuhan itu terjadi, di mana ia mengatakan kepada para pengikutnya untuk “berjuang habis-habisan.”

pendukung trump bentrokPendukung Trump bentrok dengan polisi dan pasukan keamanan saat mereka menyerbu Capitol AS di Washington, DC pada 6 Januari 2021 (Foto: voaindonesia.com/AFP)

Empat orang tewas dalam aksi kekerasan pada 6 Januari 2021 itu. Seorang polisi gedung Kongres yang diserang oleh pengunjuk rasa, meninggal sehari kemudian. Empat polisi lain yang ikut ambil bagian mempertahankan keamanan di gedung Kongres secara terpisah bunuh diri beberapa bulan kemudian. Sekitar 140 petugas keamanan luka-luka dalam kerusuhan itu.

Pengacara Chansley, Albert Watkins, mengatakan Angkatan Laut Amerika pada tahun 2006 juga mendapati bahwa Chansley menderita gangguan kepribadian, tetapi tetap menyatakan bahwa ia “layak untuk bertugas.” (em/jm)/Associated Press/voaindonesia.com. []

Kerusuhan Gedung Kongres Amerika Lebih Besar dari Perkiraan

Penuntut Pemakzulan Sebut Perusuh Ikuti Perintah Trump

Reaksi Dunia Atas Kerusuhan Pro-Trump di Gedung Kongres AS

Jaksa Pemakzulan Sebut Trump Pemicu Utama Kerusuhan

Berita terkait
100 Lagi Pelaku Kerusuhan Gedung Kongres Amerika Ditangkap
Jaksa penuntut AS sebut mereka memperkirakan setidaknya 100 orang lagi akan dituntut terkait serangan 6 Januari 2021 di Gedung Kongres Amerika
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.